DNA Mammoth Menunjukkan Bagaimana Raksasa Zaman Es Ini Berevolusi Selama 1 Juta Tahun Terakhir
- archaeologymag.com/Mauricio Anton
Malang, WISATA – Materi genetik dari ratusan mammoth memberikan pandangan yang belum pernah ada sebelumnya tentang silsilah keluarga mereka dan menunjukkan bagaimana raksasa Zaman Es ini muncul, bermigrasi dan beradaptasi dengan dunia yang berubah.
Para ilmuwan di Universitas Stockholm dan Pusat Paleogenetika di Swedia menganalisis genom mitokondria (mitogenom) dari 34 mammoth yang DNA-nya belum pernah diurutkan sebelumnya. Semua binatang bergading ini hidup di Amerika Utara dan Siberia selama Zaman Pleistosen, alias Zaman Es, tetapi setidaknya 11 di antaranya sangat tua, berasal dari Pleistosen Awal dan Pertengahan lebih dari 129.000 tahun yang lalu.
Para peneliti kemudian membandingkan mitogenom baru ini dengan lebih dari 200 mitogenom mammoth yang telah dipublikasikan sebelumnya, sehingga mereka dapat memperoleh gambaran umum yang luas tentang masa hidup mammoth di planet Bumi. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya, tampaknya mammoth dari sekitar satu juta tahun yang lalu tidak mirip dengan mammoth yang lebih baru yang punah hanya beberapa ribu tahun yang lalu.
Penelitian tersebut menunjukkan cabang-cabang utama dalam pohon keluarga mammoth tampaknya sejalan dengan perubahan besar dalam iklim dan populasi selama Zaman Es Awal dan Pertengahan. Penelitian tersebut menunjukkan Siberia sebagai tanah air asli bagi garis keturunan mammoth utama dan menunjukkan bahwa pergeseran dalam ukuran dan pergerakan populasi memainkan peran kunci dalam bagaimana kelompok genetik yang berbeda muncul, menyebar dan terkadang mengalami kepunahan.
Projek ini juga menunjukkan bahwa mammoth pada Zaman Pleistosen Akhir Modern terbagi menjadi tiga kelompok genetik, yang semuanya memiliki nenek moyang yang sama sekitar 780.000 tahun yang lalu. Khususnya, hal ini sejalan dengan saat mammoth berbulu diperkirakan pertama kali muncul sebagai spesies yang berbeda.
Kemudian terlihat bahwa kemacetan populasi yang signifikan terjadi sekitar 285.000 tahun yang lalu, yang kemungkinan mengurangi keragaman genetik. Setelah ini, terjadi lonjakan garis keturunan baru, yang mungkin terkait dengan perubahan iklim.
Pada tahun-tahun sebelumnya, sangat sulit untuk mendapatkan materi genetik berkualitas baik dari sisa-sisa mammoth yang berusia lebih dari 100.000 tahun, karena DNA tidak cenderung bertahan lama dalam kondisi alami. Namun, beberapa tahun terakhir telah mendorong batas tersebut, sehingga mengungkap beberapa wawasan tentang alam semesta genetik mammoth.