Plato dan Hikmah di Balik Kebiasaan Kecil: Pentingnya Mengendalikan Diri dalam Kehidupan Sehari-hari

Plato Fisuf Yunani Kuno
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA – Salah satu ajaran terkenal dari Plato, filsuf Yunani yang berpengaruh, datang dari sebuah kisah sederhana namun penuh makna. Suatu hari, Plato melihat seseorang sedang bermain dadu, sebuah permainan yang pada zaman itu bukanlah hal asing. Plato, yang dikenal dengan pemikirannya yang mendalam, langsung menegur orang tersebut. Ketika si pemain dadu membela diri dengan alasan bahwa ia hanya bermain untuk hiburan kecil, Plato menjawab dengan bijak, "Namun kebiasaan itu, bukanlah hal yang sepele."

Kisah Tragis Akhir Hayat Seneca: Dibunuh oleh Kekuasaan yang Pernah Ia Dukung

Ungkapan Plato ini membawa kita pada pemahaman penting tentang kebiasaan. Bagi Plato, hal-hal kecil yang kita lakukan setiap hari, meski tampak tidak signifikan, pada akhirnya bisa menjadi penentu karakter dan arah hidup seseorang. Dalam konteks yang lebih luas, pesan ini juga mengingatkan kita untuk selalu menjaga keseimbangan dalam hidup, dengan tidak terjebak pada kebiasaan-kebiasaan yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

Kebiasaan Kecil, Dampak Besar

Seneca Mengajarkan Cara Menghadapi Kekuasaan, Ketamakan, dan Kehancuran Diri

Kebiasaan, baik itu baik atau buruk, adalah sesuatu yang kita lakukan secara berulang-ulang. Dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan-kebiasaan ini mungkin terlihat kecil dan tidak berbahaya. Namun, seperti yang disampaikan oleh Plato, kebiasaan kecil yang kita lakukan secara terus-menerus dapat memiliki dampak yang besar dalam jangka panjang.

Contohnya, kebiasaan menunda pekerjaan mungkin tampak sepele pada awalnya, tetapi jika dibiarkan terus-menerus, bisa menghambat kemajuan dan kesuksesan seseorang. Demikian pula, kebiasaan untuk selalu berpikir positif, menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga, atau berinteraksi dengan orang lain dengan penuh rasa hormat, meskipun terdengar sederhana, akan memberikan dampak besar dalam kehidupan kita.

Surat Seneca untuk Lucilius: Panduan Stoik Praktis dalam Dunia Modern

Filosofi Plato dalam Kehidupan Modern

Pada zaman Plato, kebiasaan bermain dadu bisa dianggap sebagai kegiatan yang tidak terlalu berguna, bahkan bisa menjadi pemborosan waktu. Namun, jika kita menarik pelajaran dari filosofi Plato, kita bisa melihat bahwa di dunia modern, kita sering kali terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan kecil yang tidak produktif. Media sosial, permainan video, atau bahkan kebiasaan makan yang tidak sehat sering kali dianggap sebagai hal-hal yang tidak terlalu penting, meskipun mereka bisa menguras waktu, energi, dan bahkan emosi kita.

Plato mengajarkan kita untuk mengendalikan diri dan memikirkan lebih jauh tentang kebiasaan-kebiasaan yang kita bangun. Setiap kebiasaan, meskipun tampak kecil, berpotensi membentuk pola pikir dan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita perlu lebih bijak dalam memilih kebiasaan-kebiasaan yang akan kita lakukan setiap hari.

Kebiasaan dan Karakter

Salah satu pemikiran utama dalam ajaran Plato adalah bahwa karakter seseorang dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan yang mereka pilih. Seperti yang dikatakan oleh Plato dalam banyak karya filsafatnya, "Kebiasaan yang baik membentuk jiwa yang baik." Sebaliknya, kebiasaan yang buruk bisa merusak jiwa dan mengarah pada keputusan yang kurang bijaksana.

Contoh nyata dalam kehidupan kita adalah kebiasaan berinteraksi dengan orang lain. Seseorang yang terbiasa menunjukkan sikap positif, penuh empati, dan pengertian akan lebih mudah membangun hubungan yang sehat dan bermanfaat. Sementara itu, seseorang yang sering kali mengabaikan perasaan orang lain atau terjebak dalam perilaku negatif akan cenderung membuat hubungan yang kurang harmonis.

Membangun Kebiasaan Baik di Era Digital

Di era modern ini, kita juga dihadapkan pada tantangan baru dalam menjaga kebiasaan baik. Kehadiran teknologi dan digitalisasi sering kali membuat kita lebih mudah terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan yang kurang produktif, seperti terus-menerus mengecek ponsel atau menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar.

Namun, Plato mengingatkan kita bahwa kebiasaan-kebiasaan kecil ini, meskipun sepertinya tidak penting, jika dilakukan secara terus-menerus, bisa membentuk pola pikir dan perilaku kita. Dalam dunia yang semakin terkoneksi ini, kita dituntut untuk lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi, memilih kebiasaan yang mendukung tujuan hidup, dan menghindari kebiasaan yang bisa membawa dampak negatif.

Pelajaran dari Plato: Kendalikan Diri, Bentuk Karakter yang Baik

Pelajaran utama dari kisah Plato tentang kebiasaan ini adalah pentingnya mengendalikan diri. Kebiasaan kecil yang tidak terkendali bisa menjadi kebiasaan buruk yang merusak diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, kita perlu bijak dalam memilih kebiasaan yang akan membentuk karakter kita.

Plato mengajarkan kita bahwa untuk mencapai kehidupan yang baik, kita harus mulai dengan kebiasaan yang baik. Kebiasaan kecil yang positif, seperti disiplin waktu, menjaga kesehatan, atau berinteraksi dengan baik dengan sesama, semuanya berkontribusi pada kehidupan yang lebih harmonis dan penuh makna.

Menjaga Kebiasaan Baik untuk Masa Depan

Sebagai masyarakat yang berkembang, kita perlu belajar untuk menjaga kebiasaan baik sejak dini. Di kota seperti Malang, yang dikenal dengan budaya pendidikannya yang tinggi, nilai-nilai filosofi Plato bisa menjadi bahan refleksi penting. Dengan membangun kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari, kita bukan hanya menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri kita, tetapi juga untuk lingkungan sekitar kita.