Mengalir Bersama Waktu: Pelajaran Berharga dari Marcus Aurelius tentang Kehidupan

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA – Waktu, dalam pandangan Marcus Aurelius, tidak sekadar berlalu begitu saja, melainkan merupakan kekuatan alami yang tak dapat dihentikan. Sang filsuf dan Kaisar Romawi ini mengungkapkan pemikirannya secara mendalam dengan kata-kata, "Waktu adalah sungai yang deras; begitu sesuatu terlihat, ia sudah berlalu." Sebuah refleksi yang mengajak kita untuk merenungkan betapa cepatnya hidup berjalan dan pentingnya memanfaatkan setiap momen dengan bijaksana.

Marcus Aurelius: “Seseorang Harus Berdiri Tegak — Tidak Didorong untuk Berdiri”

Ajaran ini menjadi sangat relevan di tengah kehidupan modern yang serba cepat dan penuh distraksi. Marcus Aurelius, yang dikenal melalui karyanya Meditations, mengingatkan bahwa setiap detik yang berlalu membawa kita lebih dekat kepada akhir perjalanan. Oleh karena itu, kesadaran akan nilai waktu menjadi fondasi dalam meraih kehidupan yang bermakna.

Merenungi Makna Waktu

“Jangan Berbuat Seperti Orang yang Mengeluh. Bersikaplah Seperti Orang yang Dilahirkan untuk Melakukan Kebaikan”

Dalam kerangka filsafat Stoikisme yang dianutnya, Marcus Aurelius menekankan pentingnya hidup di saat ini (present moment). Menurutnya, masa lalu tidak dapat diubah, masa depan belum pasti, dan hanya saat inilah yang benar-benar kita miliki. "Apa pun yang kita lakukan hari ini akan menentukan kualitas hidup kita esok hari," tulisnya.

Banyak ajaran modern tentang produktivitas, mindfulness, dan manajemen waktu mengambil inspirasi dari prinsip-prinsip ini. Hidup dengan kesadaran penuh terhadap waktu mengajarkan kita untuk lebih menghargai hubungan, pekerjaan, dan bahkan momen-momen kecil dalam keseharian.

"Kamu Memiliki Kekuasaan atas Pikiranmu — Bukan atas Peristiwa. Sadari Ini, dan Kamu Akan Menemukan Kekuatan"

Waktu dalam Perspektif Kehidupan

Konsep waktu sebagai sungai mengandung makna mendalam. Sungai mengalir tanpa henti, membawa segala sesuatu bersamanya. Demikian pula waktu—ia tidak menunggu siapa pun. Kesempatan yang lewat tanpa dimanfaatkan akan hanyut dan tidak akan kembali.

Halaman Selanjutnya
img_title