Belajar Bersyukur dari Seorang Kaisar: Pelajaran Hidup dari Orang-Orang Terdekat
- Image Creator Bing/Handoko
Salah satu hal yang menarik dalam tulisan ini adalah betapa Marcus tidak menulis dengan nada superior. Meski ia seorang Kaisar, ia tetap merendahkan hati dan menyadari bahwa semua nilai baik dalam dirinya bukanlah hasil dari dirinya sendiri, melainkan akumulasi dari ajaran, contoh, dan kasih sayang orang-orang di sekelilingnya.
Makna Bersyukur dalam Stoikisme
Dalam ajaran Stoikisme, rasa syukur bukan sekadar ucapan terima kasih, tetapi merupakan bentuk kesadaran akan keberadaan kita di tengah semesta yang penuh keterbatasan. Stoik mengajarkan bahwa kita harus menerima segala sesuatu sebagaimana adanya, termasuk orang-orang dalam hidup kita, dengan penuh kesadaran dan penghargaan.
Marcus mengajarkan bahwa sikap bersyukur adalah dasar dari ketenangan batin. Ketika kita mampu mengenang jasa orang lain dan menyadari bahwa kita tidak berjalan sendirian, maka hati kita akan dipenuhi ketenangan dan rasa cukup.
Pelajaran bagi Pembaca Masa Kini
Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan kompetitif, kita sering lupa untuk menghargai mereka yang telah berjasa dalam hidup kita—baik orang tua, guru, pasangan, maupun sahabat. Buku Meditations mengingatkan bahwa rasa terima kasih adalah kunci kebahagiaan sejati.
Jika seorang Kaisar Romawi, yang memiliki kuasa besar atas wilayah luas dan tentara yang setia, bisa duduk dan merenung tentang kebaikan orang-orang di sekelilingnya, mengapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama?
Menulis daftar terima kasih, seperti yang dilakukan Marcus, bisa menjadi cara efektif untuk menyadari kekayaan hidup yang tak terlihat oleh mata. Kita mungkin tidak menyadari, tetapi hidup kita dibentuk oleh banyak tangan yang pernah membantu, menuntun, dan menginspirasi.
Akhir Kata
Bersyukur bukan berarti puas dalam arti stagnan, tetapi merupakan bentuk penghargaan terhadap perjalanan hidup. Marcus Aurelius memberikan teladan tentang bagaimana menjadi manusia yang kuat tanpa kehilangan hati, dan menjadi pemimpin yang besar tanpa kehilangan rasa hormat terhadap yang kecil.