“Kamu Hanyalah Jiwa Kecil yang Membawa Jasad” – Marcus Aurelius: Refleksi Eksistensial dari Seorang Kaisar Filsuf

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA – Dalam dunia modern yang terobsesi pada penampilan, status, dan kepemilikan materi, kutipan klasik dari filsuf sekaligus kaisar Romawi, Marcus Aurelius, kembali menggugah kesadaran banyak orang:
“Kamu hanyalah jiwa kecil yang membawa jasad.”

Ryan Holiday: Dari Anak Muda Ambisius ke Guru Stoik Dunia – Perjalanan Filosofis yang Menginspirasi Jutaan Orang

Kutipan ini berasal dari Meditations, jurnal pribadi Marcus Aurelius yang kini dianggap sebagai salah satu teks Stoikisme paling berpengaruh sepanjang sejarah. Dalam kalimat yang ringkas namun dalam itu, tersimpan pandangan filsafat eksistensial yang mengajak manusia untuk memahami hakikat sejatinya: bukan tubuh, bukan harta, bukan nama besar—melainkan jiwa dan kesadarannya.

“Ia bukan sedang merendahkan tubuh, tapi menempatkan jiwa sebagai pusat nilai manusia,” ujar William B. Irvine, profesor filsafat dari Wright State University dan penulis A Guide to the Good Life, saat diwawancarai dalam sebuah forum filsafat daring.

Ryan Holiday: Musuh Terbesar Ketenangan Batin – Bagaimana Stoikisme Membantu Bertahan di Era Scroll Tanpa Henti

Esensi Diri dalam Filsafat Stoik

Dalam Stoikisme, tubuh hanyalah alat atau kendaraan, sementara jiwa adalah inti yang harus dirawat dan dikembangkan. Ketika Marcus menulis kalimat ini, ia sedang merenungkan kefanaan hidup dan pentingnya kesadaran akan nilai-nilai abadi seperti kebajikan, kedamaian batin, dan pengendalian diri.

5 Prinsip Hidup Stoik Ryan Holiday yang Wajib Kamu Coba – Rahasia Tetap Tenang, Produktif, dan Tangguh di Dunia Modern

“Banyak orang hidup hanya untuk mempertahankan citra. Tapi siapa kita sebenarnya terletak pada bagaimana kita berpikir, memilih, dan bertindak. Jiwa adalah inti karakter,” ungkap Ryan Holiday, penulis The Daily Stoic, yang banyak mengangkat pemikiran Marcus ke dalam konteks modern.

Relevansi Bagi Generasi Digital

Kutipan Marcus menjadi semakin populer di kalangan Gen Z, terutama mereka yang tengah mengalami tekanan sosial akibat budaya media sosial yang menekankan estetika, pencapaian, dan validasi eksternal.

Di platform seperti Instagram dan TikTok, kutipan ini sering dijadikan bahan konten reflektif dan diiringi dengan musik instrumental dan visual minimalis. “Kutipan itu menyentil saya. Saya jadi berpikir bahwa saya terlalu sibuk mengurus citra diri dan lupa merawat batin saya,” kata Dika, pelajar SMA dari Surabaya yang aktif di komunitas filsafat remaja daring.

Perspektif Psikologi dan Neurosains

Dari sisi psikologi, kutipan ini juga mendapat perhatian karena berkaitan erat dengan konsep self-awareness dan mindfulness. Penelitian dari Harvard menunjukkan bahwa semakin tinggi kesadaran terhadap diri (inner self-awareness), semakin baik seseorang dalam menghadapi stres dan membuat keputusan yang rasional.

Menurut Donald Robertson, psikoterapis dan penulis Stoicism and the Art of Happiness, kutipan ini memperkuat pentingnya membangun identitas berdasarkan nilai dan kebajikan, bukan pada tampilan atau pengaruh eksternal.

Keseimbangan antara Tubuh dan Jiwa

Meski tampak menekankan keutamaan jiwa, Stoikisme tidak menolak pentingnya tubuh. Namun, tubuh dipandang sebagai sesuatu yang fana dan berada di luar kendali penuh manusia. Oleh karena itu, perhatian lebih diletakkan pada apa yang bisa dikendalikan—yaitu pikiran, niat, dan sikap.

“Tubuh bisa lemah, rusak, atau tua. Tapi selama jiwa kuat, manusia tetap utuh,” demikian kata Gregory Lopez dalam sesi diskusi Stoic Camp 2024 lalu.

Saatnya Melihat Diri Lebih Dalam

Kutipan Marcus Aurelius mengajak kita untuk memandang diri sendiri lebih dalam daripada sekadar cermin atau pencapaian luar. Di tengah dunia yang penuh distraksi, kembali pada keheningan jiwa adalah salah satu cara untuk menemukan arah hidup yang bermakna.

Karena pada akhirnya, seperti yang dikatakan sang filsuf:
"Kamu hanyalah jiwa kecil yang membawa jasad." Maka, rawatlah jiwamu, dan tubuh pun akan mengikuti.