Pierre Hadot: “Ketenangan Batin Lahir dari Pengendalian Emosi, Bukan dari Penolakan terhadap Perasaan”

Pierre Hadot
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Bukan kebetulan jika pemikiran Hadot kembali populer beberapa tahun terakhir. Di era digital yang penuh distraksi dan tekanan sosial, orang-orang merasa semakin lelah, mudah emosi, dan kehilangan arah. Di sinilah filosofi hidup ala Hadot—yang menekankan kesadaran diri, pengendalian batin, dan refleksi pribadi—menawarkan solusi yang bersifat praktis sekaligus mendalam.

Donald Robertson: Reaksi Pertama Kita Mungkin Tidak Bisa Dikendalikan, Tetapi Respons Selanjutnya Adalah Pilihan Kita

Hadot membuktikan bahwa ajaran kuno bisa sangat relevan jika didekati dengan cara yang tepat. Ia tidak meminta kita untuk menjadi pertapa atau meninggalkan kehidupan modern, melainkan mengajak kita untuk lebih sadar dalam menjalaninya.

Emosi Bukan Beban, Tapi Petunjuk

Kunci Kebahagiaan Menurut Epictetus: Berhenti Mengkhawatirkan Hal yang Di Luar Kendali

Dalam kerangka berpikir Hadot, emosi bukanlah musuh. Ia tidak melihat amarah, kesedihan, atau ketakutan sebagai sesuatu yang harus disingkirkan, tapi sebagai indikator bahwa ada sesuatu dalam diri kita yang perlu diberi perhatian. Mungkin kita terlalu sibuk. Mungkin kita terlalu keras pada diri sendiri. Atau mungkin kita lupa beristirahat.

Ketika emosi datang, Hadot mendorong kita untuk bertanya: "Apa yang sebenarnya sedang aku rasakan? Apa yang sedang aku pikirkan? Apa yang bisa kulakukan untuk menenangkan diriku tanpa menyakiti orang lain atau diriku sendiri?"

Donald Robertson: Ketenangan Batin Dicapai saat Kita Menerima Hal-hal yang Tidak Dapat Kita Ubah

Kesadaran semacam itu adalah latihan mental yang tidak langsung mengubah dunia di sekitar kita, tapi mengubah cara kita merespons dunia itu. Dan dari sinilah lahir ketenangan sejati—yang tidak tergantung pada kondisi eksternal, melainkan bersumber dari pengendalian batin.

Menjadi Stoik Modern: Tantangan dan Harapan

Halaman Selanjutnya
img_title