Pierre Hadot: “Ketenangan Batin Lahir dari Pengendalian Emosi, Bukan dari Penolakan terhadap Perasaan”

Pierre Hadot
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Kutipan Hadot tentang ketenangan batin menjadi bukti bagaimana ia melihat emosi bukan sebagai musuh, tetapi sebagai bagian dari manusia yang perlu dijinakkan dengan latihan. Menjadi Stoik tidak berarti menekan perasaan, tetapi menghindari dikuasai oleh perasaan tersebut.

Seneca: "Kualitas Lebih Penting daripada Kuantitas" — Pelajaran Stoik untuk Kehidupan Modern

Misalnya, ketika marah, kita tidak serta-merta menolak amarah itu. Kita membiarkan diri kita mengenalinya, mengakuinya, lalu perlahan melepaskannya tanpa harus meledak-ledak. Itu adalah bentuk pengendalian, bukan penyangkalan.

Ketenangan yang Tumbuh dari Latihan Harian

Robert Rosenkranz: “Jangan Buang Waktu untuk Mengendalikan Hal-Hal yang Tidak Bisa Anda Ubah”

Hadot sangat menekankan pentingnya latihan mental dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyebutnya “latihan spiritual”, sesuatu yang dilakukan secara rutin untuk mempertajam kesadaran, memperkuat moral, dan menyeimbangkan batin.

Latihan-latihan ini bisa sangat sederhana. Seperti menulis jurnal di malam hari untuk mengevaluasi hari yang telah dijalani. Atau bangun pagi dengan mengingatkan diri akan nilai-nilai yang kita pegang. Atau hanya dengan menarik napas panjang sebelum menanggapi sesuatu yang membuat kesal.

Massimo Pigliucci: Jika Ingin Hidup Damai, Belajarlah untuk Melepaskan Hal-Hal yang Tidak Bisa Kamu Miliki Selamanya

Dengan membiasakan diri seperti itu, seseorang perlahan bisa menemukan bentuk ketenangan batin yang bukan datang dari lingkungan luar, tetapi dari dalam diri sendiri. Dan ini sejalan dengan apa yang diyakini para filsuf Stoik seperti Epictetus dan Marcus Aurelius, yang banyak dijadikan rujukan Hadot.

Hadot di Dunia Modern: Menjawab Kegelisahan Zaman

Halaman Selanjutnya
img_title