40 Kutipan Terbaik dari Immanuel Kant (1724–1804) yang Menginspirasi Pemikiran Modern
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Immanuel Kant adalah salah satu filsuf paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat. Dengan karya monumentalnya, Critique of Pure Reason, Kant membuka jalan bagi revolusi dalam epistemologi, etika, dan metafisika. Pemikirannya yang mendalam telah menginspirasi tidak hanya dunia akademis, tetapi juga pemikiran praktis dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini mengupas 40 kutipan terbaik dari Immanuel Kant, yang tidak hanya mencerminkan kompleksitas pemikiran rasionalnya, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kita dapat memahami dunia dan diri sendiri.
Latar Belakang Pemikiran Immanuel Kant
Immanuel Kant (1724–1804) dikenal sebagai salah satu tokoh sentral dalam tradisi filsafat modern. Melalui karyanya, terutama Critique of Pure Reason, Kant berupaya menjembatani jurang antara empirisme dan rasionalisme. Ia mengajukan gagasan bahwa pengetahuan manusia dibentuk melalui interaksi antara indera dan akal, serta menekankan pentingnya moralitas yang didasari oleh prinsip-prinsip universal, yang kemudian dirumuskan dalam konsep imperatif kategoris.
Pemikiran Kant tidak hanya mendominasi dunia filsafat, tetapi juga memberikan dasar bagi pemikiran etika, hukum, dan politik modern. Gagasan-gagasannya tentang keadilan, hak asasi, dan kewajiban moral tetap relevan hingga saat ini, menginspirasi banyak generasi untuk mencari kebenaran melalui kerangka berpikir kritis dan sistematis.
40 Kutipan Terbaik dari Immanuel Kant
Berikut adalah kumpulan 40 kutipan terbaik dari Immanuel Kant yang mencerminkan pandangannya tentang pengetahuan, moralitas, dan kehidupan:
Tentang Pengetahuan dan Rasionalitas
1. "Pikiran tanpa isi adalah kosong, intuisi tanpa konsep adalah buta."
Kutipan ini menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara pengalaman inderawi dan kemampuan berpikir rasional.
2. "Ilmu pengetahuan dimulai dengan keheranan."
Mengajak kita untuk terus mempertanyakan dunia di sekitar agar terus bertumbuh dalam pengetahuan.
3. "Kebenaran tidak pernah bisa diperoleh melalui otoritas, tetapi melalui akal budi yang kritis."
Menekankan bahwa pengetahuan sejati harus melalui proses pemikiran kritis.
4. "Tidak ada kebenaran yang lebih mendasar daripada pertanyaan tentang bagaimana kita mengetahui sesuatu."
Mengajak kita untuk selalu menggali dasar-dasar pengetahuan.