Rahasia Kehidupan: Menyeimbangkan Usaha dan Takdir dalam Setiap Langkah

Menyeimbangkan Usaha dan Takdir dalam Setiap Langkah
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Malang, WISATA - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada dilema antara berusaha semaksimal mungkin dan menerima apa yang sudah ditakdirkan oleh Sang Pencipta. Dua kutipan klasik yang mengandung hikmah mendalam, yaitu:

Seneca: Kita Mengenal Seorang Nahkoda Saat Badai Melanda

"Arih nafsaka min at-tadbīr, fa mā qāma bihi ghayruka ‘anka lā taqum bihi li nafsik” (أرح نفسك من التدبير، فما قام به غيرك عنك لا تقم به لنفسك)

"Tenangkan dirimu dari kekhawatiran dalam mengatur segalanya, karena apa yang sudah diurus oleh selainmu untukmu, janganlah kamu berusaha mengurusnya sendiri."

Sun Tzu: Pejuang yang Tenang dan Terkendali Lebih Menang daripada yang Emosional dan Ambisius

Dan "Sawābiqu al-himam lā takhriqu aswāra al-aqdār"   (سَوَابِقُ الهِمَمِ لَا تَخْرِقُ أَسْوَارَ الأَقْدَار)

"Seberapa pun besar tekad dan semangat seseorang, itu tidak akan mampu menembus benteng takdir."

Seneca Mengingatkan: Hari Ini Bisa Jadi Hari yang Penuh Kemungkinan

mengajarkan kita untuk menyeimbangkan antara ikhtiar dan keikhlasan. Artikel ini mencoba mengurai makna di balik kedua ungkapan tersebut dengan gaya naratif yang sederhana dan mudah dipahami.

Mengerti Makna di Balik Kata-Kata Hikmah

Halaman Selanjutnya
img_title