Rahasia Kehidupan: Menyeimbangkan Usaha dan Takdir dalam Setiap Langkah
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA - Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada dilema antara berusaha semaksimal mungkin dan menerima apa yang sudah ditakdirkan oleh Sang Pencipta. Dua kutipan klasik yang mengandung hikmah mendalam, yaitu:
"Arih nafsaka min at-tadbīr, fa mā qāma bihi ghayruka ‘anka lā taqum bihi li nafsik” (أرح نفسك من التدبير، فما قام به غيرك عنك لا تقم به لنفسك)
"Tenangkan dirimu dari kekhawatiran dalam mengatur segalanya, karena apa yang sudah diurus oleh selainmu untukmu, janganlah kamu berusaha mengurusnya sendiri."
Dan "Sawābiqu al-himam lā takhriqu aswāra al-aqdār" (سَوَابِقُ الهِمَمِ لَا تَخْرِقُ أَسْوَارَ الأَقْدَار)
"Seberapa pun besar tekad dan semangat seseorang, itu tidak akan mampu menembus benteng takdir."
mengajarkan kita untuk menyeimbangkan antara ikhtiar dan keikhlasan. Artikel ini mencoba mengurai makna di balik kedua ungkapan tersebut dengan gaya naratif yang sederhana dan mudah dipahami.
Mengerti Makna di Balik Kata-Kata Hikmah