Cara Terbaik Merawat Penderita Demensia: Panduan untuk Keluarga

Ilustrasi Penderita Dimensia
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Malang, WISATA - Menghadapi orang dengan demensia memang tidak mudah, tetapi dengan pendekatan yang tepat, keluarga dapat membantu penderita merasa lebih nyaman dan mengurangi perasaan kesepian. Berikut adalah langkah dan tindakan terbaik yang bisa dilakukan keluarga serta cara untuk tetap sabar dalam menghadapi kondisi ini.

Menghadapi Demensia dengan Komplikasi Fisik: Pendekatan Holistik untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik

1. Pahami Kondisi Demensia Secara Mendalam

Langkah pertama adalah memahami bahwa demensia bukan hanya tentang lupa, tetapi juga melibatkan perubahan emosi, perilaku, dan cara berpikir. Kesabaran akan lebih mudah dijaga jika keluarga menyadari bahwa:

  • Penderita bukan sengaja lupa atau bertindak aneh.
  • Perubahan sikap mereka terjadi karena kerusakan otak, bukan karena tidak peduli.
  • Mereka tidak bisa dikoreksi seperti orang biasa, karena otaknya mengalami kesulitan dalam memahami realitas.
Demensia: Tak Ada Obat Penyembuh, Namun Ada Banyak Cara Memperlambat Perkembangannya

Mempelajari tentang jenis demensia, gejala, dan cara berinteraksi bisa membantu keluarga lebih siap menghadapi tantangan.

2. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman dan Aman

Mengapa Penderita Demensia Sering Merasa Hidup Sendiri? Ini Penjelasan Ilmiah dan Cara Mengatasinya

Penderita demensia sering merasa bingung atau takut karena tidak mengenali tempat dan orang di sekitar mereka. Untuk mengurangi kecemasan:

  • Buat lingkungan yang familiar, dengan foto keluarga, benda-benda lama yang mereka kenali, dan suasana yang tidak berubah drastis.
  • Pasang pengingat visual, seperti kalender besar, jam dengan angka jelas, atau label pada benda-benda penting.
  • Hindari suara keras atau perubahan mendadak, karena bisa membuat mereka panik atau marah.

3. Gunakan Cara Berkomunikasi yang Tepat

Komunikasi dengan penderita demensia memerlukan kesabaran dan strategi yang berbeda, seperti:

  • Gunakan kalimat sederhana dan jelas.
  • Berbicara dengan nada lembut dan sabar, meskipun mereka tidak merespons seperti biasa.
  • Hindari memperdebatkan atau mengoreksi ingatan mereka. Jika mereka menyebut sesuatu yang salah (misalnya mengatakan orang yang sudah meninggal masih hidup), cukup alihkan pembicaraan dengan lembut.
  • Gunakan ekspresi wajah dan sentuhan untuk memberi kenyamanan, terutama jika mereka sulit memahami kata-kata.

4. Bersikap Fleksibel dan Tidak Memaksakan Kehendak

Demensia membuat penderita sering mengalami perubahan suasana hati dan kebingungan. Oleh karena itu:

  • Jangan memaksa mereka untuk mengingat sesuatu.
  • Jangan menekan mereka untuk melakukan aktivitas yang sulit.
  • Biarkan mereka memiliki rutinitas harian yang sederhana dan teratur, agar tidak stres.

Jika mereka menolak mandi atau makan, coba pendekatan lain di waktu yang berbeda dengan nada lembut, bukan dengan paksaan.

5. Berikan Kegiatan yang Menyenangkan dan Bermakna

Agar mereka tidak merasa semakin terisolasi, keluarga bisa mengajak mereka melakukan aktivitas yang masih bisa mereka nikmati, seperti:

  • Mendengarkan musik lama yang mereka sukai.
  • Melihat album foto keluarga untuk membantu mengaktifkan memori jangka panjang.
  • Melakukan aktivitas ringan, seperti menggambar, merajut, atau berjalan di taman.
  • Mengajak mereka bercerita, meskipun ceritanya berulang-ulang, agar mereka merasa dihargai.

6. Bersikap Sabar dan Kendalikan Emosi

Kesabaran adalah kunci utama dalam merawat penderita demensia. Berikut beberapa cara agar keluarga bisa tetap sabar:

  • Ingat bahwa ini bukan salah mereka. Jika mereka mengulang pertanyaan yang sama, anggap saja seperti menjawab anak kecil yang baru belajar.
  • Berikan waktu untuk diri sendiri. Jika merasa lelah atau frustrasi, ambil jeda sebentar sebelum kembali menghadapi mereka.
  • Jangan menyalahkan diri sendiri jika terjadi sesuatu yang di luar kendali. Merawat penderita demensia memang sulit dan tidak ada yang sempurna dalam melakukannya.
  • Cari dukungan dari keluarga lain atau komunitas. Berbagi cerita dengan orang lain yang menghadapi situasi serupa bisa membantu mengurangi stres.

7. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik Keluarga

Merawat orang dengan demensia bisa sangat menguras tenaga, sehingga penting bagi keluarga untuk:

  • Menjaga kesehatan fisik dan mental, dengan tidur cukup, makan sehat, dan olahraga.
  • Bergantian dalam merawat agar tidak ada satu orang yang terlalu terbebani.
  • Mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau perawat lansia, jika merasa kewalahan.

Kesimpulan

Keluarga bisa membantu penderita demensia dengan memahami kondisi mereka, menciptakan lingkungan yang nyaman, menggunakan komunikasi yang tepat, serta menjaga kesabaran dan kesehatan mental sendiri. Yang terpenting, berikan cinta, perhatian, dan empati, karena meskipun mereka tidak selalu bisa mengingat, mereka tetap bisa merasakan kasih sayang yang diberikan.