Ciri-Ciri Kaum Sofis: Pragmatisme dalam Mencapai Keberhasilan Politik dan Hukum
- Image Creator Grok/Handoko
Teknik ini, yang menekankan pragmatisme, telah digunakan oleh banyak pemimpin untuk meraih dukungan dan memenangkan debat. Retorika yang terstruktur dan disesuaikan dengan audiens menjadi senjata ampuh untuk mengubah opini publik.
2. Pengajaran Berbayar sebagai Investasi Pribadi
Berbeda dengan metode pengajaran yang dilakukan secara sukarela, kaum Sofis memungut biaya untuk mengajarkan ilmu retorika mereka. Hal ini dianggap kontroversial karena mengindikasikan bahwa kebijaksanaan dan pengetahuan dapat diperjualbelikan. Namun, pragmatisme yang diusung oleh kaum Sofis menunjukkan bahwa dalam dunia politik dan hukum, investasi dalam pengetahuan praktis adalah kunci untuk mencapai sukses.
Para sofis seperti Protagoras dan Gorgias mendapatkan penghasilan dengan mengajarkan teknik-teknik yang memungkinkan murid-murid mereka tampil meyakinkan di hadapan publik.
Pendekatan ini, meskipun menuai kritik dari filsuf seperti Socrates yang menilai bahwa pengetahuan harus diperoleh tanpa pamrih, tetap diapresiasi oleh kalangan elit yang membutuhkan keahlian untuk meraih kekuasaan dan pengaruh.
3. Adaptasi dan Inovasi dalam Teknik Komunikasi
Kaum Sofis tidak hanya mengandalkan teknik yang sudah ada, melainkan juga terus mengembangkan metode komunikasi yang sesuai dengan konteks zaman. Mereka memahami bahwa:
- Penyampaian pesan harus disesuaikan dengan audiens.
Seorang sofis akan mengajarkan muridnya untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan lugas ketika berbicara kepada masyarakat umum, namun tetap mempertahankan logika dan struktur argumen saat menghadapi kalangan intelektual. - Penggunaan emosi sebagai alat persuasi.
Teknik pathos menjadi salah satu kunci dalam retorika sofis, di mana pembicara diinstruksikan untuk menggugah emosi pendengarnya agar lebih mudah menerima argumen yang disampaikan.
Metode-metode ini terus diadaptasi dalam dunia modern. Di era digital, retorika yang diilhami oleh kaum Sofis digunakan dalam kampanye politik, iklan, dan bahkan dalam komunikasi korporat. Retorika populis yang menyederhanakan isu-isu kompleks dan menggugah emosi massa adalah contoh nyata dari adaptasi prinsip-prinsip sofisme.
Relevansi Pragmatisme Sofis di Era Modern