Ciri-Ciri Kaum Sofis: Pragmatisme dalam Mencapai Keberhasilan Politik dan Hukum

Tokoh Kaum Sofis Protagoras, Gorgias, dan Hippias
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Meski memiliki nilai praktis yang tinggi, penerapan prinsip sofisme tidak lepas dari tantangan dan implikasi yang harus diwaspadai, antara lain:

Mengapa Socrates Menekankan Dialektika sebagai Kunci Kebijaksanaan Sejati

1. Risiko Manipulasi Informasi

Fokus pada kemenangan argumen tanpa mengutamakan kebenaran dapat mengarah pada manipulasi informasi. Hal ini sering kali menimbulkan risiko penyebaran berita palsu dan disinformasi, yang pada gilirannya dapat merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga demokratis.

Ketika Kamu Berada di Tengah Kerumunan, Jadilah Orang yang Mandiri dalam Berpikir – Mark Twain

2. Erosi Nilai Moral dan Etika

Pengajaran berbayar dan retorika yang berfokus pada hasil juga menimbulkan kritik bahwa pengetahuan telah dijadikan komoditas. Kritik dari tokoh-tokoh seperti Socrates dan Plato menyatakan bahwa pendidikan seharusnya tidak diperdagangkan, dan bahwa pencarian kebenaran haruslah didasarkan pada nilai moral dan etika yang tinggi.

Relativisme Kebenaran dan Seni Persuasi Kaum Sofis: Bagaimana Teknik Mereka Memutarbalikkan Fakta di Era Digital

3. Polarisasi dan Konflik Sosial

Teknik retoris yang memanipulasi emosi sering kali menciptakan narasi "kita vs. mereka" yang memperdalam polarisasi dalam masyarakat. Polarisasi ini dapat mengakibatkan konflik sosial yang berpotensi mengganggu stabilitas dan kerukunan antar kelompok.

Upaya Mengoptimalkan Retorika untuk Kebaikan Bersama

Halaman Selanjutnya
img_title