Seneca dan Seni Mengelola Waktu: Nasihat dari Filsuf Stoik untuk Kehidupan Masa Kini
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang bergerak cepat seperti sekarang, di mana distraksi digital dan tuntutan hidup semakin meningkat, banyak orang merasa kekurangan waktu. Namun, filsuf Stoik Romawi, Lucius Annaeus Seneca, mengajarkan bahwa masalah utama bukanlah kurangnya waktu, tetapi bagaimana kita menggunakannya. Dalam karyanya De Brevitate Vitae (Tentang Singkatnya Hidup), Seneca menegaskan bahwa hidup terasa pendek bukan karena waktu yang terbatas, melainkan karena kita sering menyia-nyiakannya.
Lantas, bagaimana kita bisa mengelola waktu dengan bijak seperti yang diajarkan Seneca? Berikut adalah beberapa pelajaran penting dari filsuf Stoik ini yang masih relevan hingga saat ini.
1. Waktu adalah Sumber Daya Paling Berharga
Seneca percaya bahwa waktu lebih berharga dibandingkan kekayaan materi. Ia menulis bahwa orang sering berusaha menghemat uang, tetapi mereka dengan mudah membuang-buang waktu, seolah-olah mereka memiliki persediaan yang tidak terbatas. Dalam kehidupan modern, banyak orang menghabiskan berjam-jam di media sosial, menonton video tanpa tujuan, atau terlibat dalam aktivitas yang tidak produktif. Seneca mengingatkan kita untuk memperlakukan waktu seperti harta yang harus dijaga dengan baik.
2. Kurangi Gangguan yang Tidak Perlu
Distraksi adalah musuh terbesar dalam pengelolaan waktu. Pada zaman Romawi, gangguan mungkin berupa percakapan kosong atau kebiasaan hidup boros. Di era digital, distraksi datang dalam bentuk notifikasi media sosial, email yang tak henti-hentinya masuk, dan berita yang tidak relevan. Seneca menyarankan agar kita lebih selektif terhadap hal-hal yang kita izinkan masuk ke dalam hidup kita.
3. Fokus pada Kehidupan yang Bermakna