Pierre Hadot: Apakah Kita Salah Memahami Filosofi Selama Ini?

Pierre Hadot
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA - Filsafat sering kali dianggap sebagai sesuatu yang rumit, penuh dengan istilah teknis, dan hanya relevan bagi akademisi atau pemikir besar. Kita sering membayangkan filsuf sebagai sosok serius yang duduk di ruangan penuh buku tebal, membahas konsep-konsep yang sulit dipahami oleh orang biasa. Tapi apakah itu benar-benar makna dari filosofi?

Keahlian Retorika Kaum Sofis: Memenangkan Argumen Tanpa Kebenaran Moral

Pierre Hadot, seorang filsuf Prancis yang pemikirannya kini semakin banyak diperbincangkan, menantang pandangan tradisional ini. Ia percaya bahwa selama ini kita mungkin telah salah memahami filosofi. Menurutnya, filosofi bukan hanya tentang teori atau pemikiran abstrak, tetapi sebuah cara hidup yang bisa dijalani oleh siapa saja.

Jadi, apakah kita selama ini benar-benar salah memahami filosofi? Mari kita telusuri pemikiran Pierre Hadot dan melihat bagaimana ide-idenya masih sangat relevan, bahkan di era modern yang serba cepat ini.

10 Kutipan Terbaik dari Donald Robertson, Tokoh Stoikisme Modern yang Bisa Menjadi Inspirasi

Filosofi: Sekadar Wacana atau Panduan Hidup?

Jika kita bertanya kepada orang-orang tentang apa itu filsafat, kebanyakan akan menjawab bahwa filsafat adalah studi tentang kebijaksanaan, pencarian makna hidup, atau bahkan sekadar bidang akademik yang tidak terlalu berdampak dalam kehidupan sehari-hari.

Mengalahkan Ego: Pelajaran Berharga dari Ryan Holiday untuk Hidup yang Lebih Bermakna

Namun, Pierre Hadot menawarkan sudut pandang yang berbeda. Dalam bukunya Philosophy as a Way of Life, ia menunjukkan bahwa bagi para filsuf kuno seperti Socrates, Plato, dan Marcus Aurelius, filosofi bukanlah sekadar perdebatan akademik atau teori yang ditulis dalam buku, melainkan cara hidup. Mereka tidak hanya memikirkan konsep-konsep besar, tetapi benar-benar menerapkan filosofi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Hadot, banyak orang modern telah kehilangan makna asli dari filosofi. Seiring berkembangnya akademia, filsafat berubah menjadi bidang studi yang semakin teoretis, jauh dari praktik kehidupan nyata. Akibatnya, filosofi menjadi sesuatu yang sulit diakses oleh masyarakat umum, padahal sejak awal ia dirancang untuk membantu orang menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Halaman Selanjutnya
img_title