Massimo Pigliucci: Filsuf Modern yang Menghidupkan Kembali Stoicisme di Era Digital

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Menginspirasi Hidup Lebih Bijaksana di Era Digital

Socrates dan Perubahan: Mengapa Hanya Orang Bodoh atau Sangat Bijak yang Bisa Menolaknya?

Di era digital ini, di mana banyak orang merasa terasing meski terkoneksi secara virtual, ajaran Pigliucci menawarkan sebuah alternatif yang menenangkan. Ia mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari likes di media sosial atau pencapaian materi semata, melainkan dari bagaimana kita menjalani hidup dengan kebijaksanaan dan integritas.

Pigliucci juga menginspirasi banyak orang untuk berpikir kritis. Ia mendorong pembacanya untuk tidak menerima segala sesuatu begitu saja, tetapi selalu bertanya, merenung, dan mencari pemahaman yang lebih dalam. Filosofi, menurutnya, bukan hanya untuk dibaca atau didiskusikan di ruang kelas, tetapi untuk dijalani dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Socrates dan Makna Kematian: Ketika Akhir Justru Menjadi Awal

Relevansi Ajaran Pigliucci untuk Generasi Masa Kini

Bagi siapa saja yang merasa terjebak dalam rutinitas tanpa makna atau mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensial, karya-karya Massimo Pigliucci bisa menjadi pencerahan. Ia menunjukkan bahwa filsafat bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan alat yang relevan untuk membantu kita hidup dengan lebih baik hari ini.

Ryan Holiday: “Hidupmu adalah Hasil dari Keputusanmu, Bukan dari Keadaanmu”

Jadi, jika Anda merasa lelah dengan tekanan hidup modern, mungkin sudah saatnya melirik kembali ajaran Stoicisme melalui lensa Pigliucci. Karena di tengah dunia yang penuh kebisingan, terkadang yang kita butuhkan hanyalah momen sederhana untuk berhenti sejenak, merenung, dan menemukan kedamaian dalam diri sendiri.