Ryan Holiday: Menemukan Ketenangan di Era Digital Lewat Filosofi Stoik dalam Stillness Is the Key

Tokoh stoicisme modern Ryan Holiday
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Apa Itu Stillness dalam Perspektif Stoikisme?

Kebahagiaan Bukan di Iklan! Ini Cara Stoik Menolak Racun Konsumerisme

Saat mendengar kata stillness atau ketenangan, mungkin yang terlintas di benak kita adalah duduk diam, meditasi, atau menghindari kesibukan. Tapi dalam stoikisme, stillness bukan sekadar tentang fisik yang tenang. Ini tentang ketenangan batin, kemampuan untuk tetap fokus, jernih, dan tidak terpengaruh oleh kekacauan di luar diri.

Holiday menjelaskan bahwa stillness adalah gabungan dari tiga hal utama:

  1. Ketajaman pikiran (Mind): Kemampuan untuk berpikir jernih tanpa terjebak dalam kebisingan mental yang tak perlu.
  2. Kedamaian jiwa (Soul): Membangun ketenangan emosi dan menemukan keseimbangan dalam menghadapi tantangan hidup.
  3. Disiplin tubuh (Body): Menjaga diri melalui kebiasaan sehat yang mendukung ketenangan mental dan emosional.
5 Kutipan Seneca yang Bisa Mengubah Cara Pandangmu tentang Waktu dan Kehidupan

Ketenangan ini bukan berarti menghindar dari masalah, tetapi justru menghadapi kehidupan dengan ketegasan yang tenang, tidak terbawa arus emosi atau tekanan eksternal.

Mengapa Stillness Penting di Era Digital?

Kisah Gila Seneca: Filsuf Stoik di Balik Kekejaman Kaisar Nero

Coba bayangkan: berapa kali dalam sehari kita merasa harus merespons pesan instan, mengecek media sosial, atau merasa cemas karena melihat kesuksesan orang lain di Instagram? Dunia digital menciptakan ilusi urgensi—seolah-olah semua hal harus segera ditanggapi, semua kabar harus diikuti, dan kita harus selalu “terhubung”.

Halaman Selanjutnya
img_title