Dari Yunani Kuno ke Era Digital: Sofisme dalam Dunia Media Sosial

Perdebatan Plato dan Kaum Sofis (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/istimewa

Dalam dunia modern, prinsip-prinsip yang diajarkan kaum Sofis tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang, terutama dalam komunikasi digital. Media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan TikTok menjadi ruang di mana seni persuasi dan manipulasi menemukan bentuk barunya. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana prinsip Sofisme hidup di era digital:

Begini Cara Kaum Sofis di Era Yunani Kuno Membangun Dukungan Terhadap Tokoh Pilihannya

1.     Manipulasi Informasi
Kaum Sofis di era Yunani kuno menggunakan retorika untuk membentuk persepsi audiens mereka. Di media sosial, hal ini terlihat dalam penyebaran informasi yang dirancang untuk memengaruhi opini publik. Hoaks, misinformasi, dan disinformasi menjadi alat utama untuk membentuk narasi tertentu. Menurut data dari Pew Research Center (2023), lebih dari 60% pengguna internet mengaku pernah terpapar informasi palsu di media sosial.

2.     Emosi sebagai Alat Persuasi
Kaum Sofis sangat ahli dalam memanfaatkan emosi untuk meyakinkan audiens. Di media sosial, hal ini terlihat dari konten viral yang sering kali dirancang untuk memicu kemarahan, simpati, atau rasa takut. Algoritme media sosial juga mendukung hal ini dengan lebih sering mempromosikan konten yang memicu keterlibatan emosional.

Cahaya Pemahaman dalam Kegelapan: Pesan Filosofis dari The Name of the Rose karya Umberto Eco

3.     Retorika dalam Branding dan Pemasaran
Dunia bisnis modern memanfaatkan retorika untuk membangun merek yang kuat di media sosial. Prinsip-prinsip Sofisme, seperti memahami audiens dan menyusun pesan yang persuasif, digunakan dalam kampanye iklan digital. Sebagai contoh, merek-merek besar seperti Nike atau Apple sering menggunakan narasi emosional yang menyentuh hati audiens untuk meningkatkan loyalitas merek mereka.

Dampak Positif dan Negatif Sofisme di Media Sosial

Buka Rahasia Sukses Anda: Temukan Kekuatan Hierarki Kebutuhan Maslow di Era Digital

Meski memiliki banyak manfaat, penerapan Sofisme di media sosial juga membawa tantangan. Di satu sisi, kemampuan untuk berbicara dan memengaruhi adalah keterampilan yang sangat berharga dalam komunikasi modern. Di sisi lain, penyalahgunaan prinsip-prinsip ini dapat menciptakan kerusakan, mulai dari polarisasi masyarakat hingga keruntuhan kepercayaan publik terhadap informasi.

1.     Dampak Positif

Halaman Selanjutnya
img_title