Ketidakbahagiaan Datang dari Mengejar Hal yang Tidak Kekal: Pelajaran dari Zeno

Zeno dari Citium lahir sekitar tahun 334 SM
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Ketidakbahagiaan adalah perasaan yang hampir semua orang pernah alami. Namun, sering kali kita tidak menyadari bahwa penyebab utamanya adalah kebiasaan kita sendiri—mengejar hal-hal yang tidak kekal. Dalam ajaran Stoikisme, Zeno, seorang filsuf terkenal, mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam hal-hal sementara, tetapi dalam apa yang abadi, seperti kebajikan, pengetahuan, dan makna hidup.

Hidup Ini Seperti Sebuah Cerita: Bagaimana Menjalani Kehidupan yang Bermakna Menurut Seneca

Mengapa Mengejar Hal yang Tidak Kekal Membuat Kita Tidak Bahagia?

Banyak dari kita menghabiskan waktu mengejar kekayaan, popularitas, atau kesenangan sesaat. Namun, semua itu memiliki sifat sementara. Kekayaan bisa hilang, popularitas bisa pudar, dan kesenangan sesaat hanya memberikan kebahagiaan yang dangkal.

Zeno dari Citium: Hindari Mengejar Hal yang Tidak Memperkaya Jiwa, Pilihan Hidup yang Membawa Kebaikan

Menurut laporan dari World Happiness Report tahun 2023, negara-negara dengan tingkat konsumsi tinggi ternyata tidak selalu memiliki penduduk yang paling bahagia. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan material saja tidak cukup untuk menjamin kebahagiaan.

Dalam konteks psikologi, ada fenomena yang disebut hedonic treadmill. Ini adalah kecenderungan manusia untuk kembali ke tingkat kebahagiaan yang stabil, tidak peduli seberapa besar pencapaian atau kekayaan yang diperoleh. Dengan kata lain, kebahagiaan dari hal-hal sementara hanya bersifat sementara, sehingga kita terus merasa tidak puas.

Fokus pada Usaha, Bukan Hasil: Pelajaran Berharga dari Zeno untuk Kehidupan Modern

Pelajaran dari Zeno: Kebahagiaan dalam Hal yang Abadi

Zeno mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam kebajikan dan pengetahuan. Kebajikan adalah nilai-nilai yang bertahan selamanya, seperti kebaikan, keadilan, keberanian, dan kebijaksanaan. Pengetahuan adalah sesuatu yang tidak dapat diambil atau hilang, dan memiliki nilai yang mendalam bagi kehidupan kita.

Dalam Stoikisme, kebahagiaan sejati tidak bergantung pada faktor eksternal, tetapi pada cara kita merespons dunia. Misalnya:

  • Kebajikan dalam Keseharian
    Orang yang berfokus pada kebajikan, seperti membantu orang lain atau bertindak adil, cenderung merasa lebih puas dengan hidupnya.
  • Pencarian Pengetahuan
    Mereka yang terus belajar dan mencari makna dalam hidup memiliki kebahagiaan yang lebih stabil dibandingkan mereka yang hanya mengejar kenikmatan materi.

Bagaimana Mengejar Hal Abadi Membawa Kebahagiaan?

  1. Kebahagiaan yang Tidak Tergantung pada Orang Lain
    Dengan berfokus pada nilai-nilai seperti kebajikan dan pengetahuan, kebahagiaan menjadi sesuatu yang berasal dari dalam diri, bukan dari pengakuan atau penghargaan orang lain.
  2. Ketahanan Emosional
    Orang yang berfokus pada hal abadi cenderung lebih mampu menghadapi tantangan hidup karena mereka memiliki fondasi yang kuat untuk kebahagiaan.
  3. Mengurangi Stres
    Dengan tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tidak kekal, seperti pendapat orang lain atau kekayaan, kita dapat hidup lebih tenang.
  4. Meningkatkan Hubungan Sosial
    Fokus pada kebajikan juga berarti membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain, yang pada akhirnya meningkatkan kebahagiaan kita.

Aplikasi dalam Kehidupan Modern

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering tergoda untuk mengejar hal-hal yang tidak kekal. Namun, ada cara untuk mengubah fokus kita menuju kebahagiaan yang abadi:

  1. Hindari Perbandingan di Media Sosial
    Media sosial sering kali menjadi tempat perbandingan yang tidak sehat. Ingatlah bahwa apa yang Anda lihat hanyalah sebagian kecil dari kehidupan orang lain, bukan gambaran utuh.
  2. Fokus pada Pengalaman, Bukan Barang
    Penelitian dari Journal of Consumer Psychology menunjukkan bahwa menghabiskan uang untuk pengalaman, seperti perjalanan atau belajar keterampilan baru, memberikan kebahagiaan yang lebih tahan lama dibandingkan membeli barang.
  3. Latih Rasa Syukur
    Rasa syukur membantu kita menghargai apa yang kita miliki dan mengurangi keinginan untuk mengejar hal-hal yang tidak penting.
  4. Berinvestasi pada Pendidikan dan Pengetahuan
    Pendidikan dan pengetahuan adalah investasi yang tidak pernah sia-sia. Mereka tidak hanya memberikan manfaat praktis, tetapi juga memperkaya jiwa.
  5. Bangun Kebiasaan Baik
    Kebiasaan kecil, seperti membantu orang lain atau meluangkan waktu untuk refleksi diri, dapat membawa dampak besar dalam jangka panjang.

Kisah Inspiratif: Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Dikutip dari laporan BBC Future pada tahun 2022, sebuah penelitian di Bhutan menunjukkan bahwa kebahagiaan masyarakat tidak tergantung pada kekayaan, tetapi pada keseimbangan hidup, hubungan sosial yang baik, dan kesadaran spiritual. Bhutan bahkan memiliki indeks Gross National Happiness (GNH), yang menilai kebahagiaan berdasarkan faktor-faktor seperti kesehatan mental, hubungan sosial, dan pelestarian budaya, bukan hanya produk domestik bruto (PDB).

Kisah ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari mengejar hal-hal yang tidak kekal, tetapi dari menghargai nilai-nilai yang lebih mendalam.

Kebahagiaan Adalah Pilihan

Ketidakbahagiaan sering kali muncul karena kita terlalu fokus pada hal-hal yang tidak kekal. Sebaliknya, kebahagiaan sejati ditemukan dalam hal-hal yang abadi, seperti kebajikan, pengetahuan, dan hubungan yang bermakna.

Dalam ajaran Zeno, kita diajak untuk hidup dengan bijaksana dan memprioritaskan apa yang benar-benar penting. Dunia modern mungkin penuh dengan godaan, tetapi kita selalu memiliki pilihan untuk berfokus pada apa yang membawa kebahagiaan sejati.

Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan mengejar hal-hal yang hanya sementara. Jadi, mari kita temukan kebahagiaan dalam hal-hal yang abadi, yang benar-benar memperkaya jiwa kita.