Menggali Makna Keadilan: Fondasi Kehidupan yang Harmonis Menurut Plato

Plato (ilustrasi)
Sumber :
  • Image creator Bing/ Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam pemikiran Plato, keadilan adalah elemen kunci yang menopang kehidupan bermasyarakat. Baginya, keadilan tidak sekadar tentang penegakan hukum atau hukuman yang setimpal, melainkan harmoni yang tercipta ketika setiap individu menjalankan perannya sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawabnya. Keadilan adalah keseimbangan terbaik dalam kehidupan—bukan hanya antara individu, tetapi juga antara hak dan kewajiban di dalam masyarakat.

10 Kutipan Inspiratif dari Zeno dari Citium yang Masih Relevan di Era Modern

Di era modern, di mana ketimpangan sosial, konflik, dan ketidakadilan sering menjadi sorotan, konsep keadilan Plato tetap relevan. Pemikirannya memberikan panduan penting tentang bagaimana kita bisa menciptakan dunia yang lebih adil dan harmonis.

Keadilan Menurut Plato: Harmoni dan Keselarasan
Dalam karya besarnya, The Republic, Plato mendefinisikan keadilan sebagai situasi di mana setiap elemen dalam masyarakat menjalankan fungsinya dengan seimbang. Bagi Plato, keadilan tidak hanya bersifat eksternal, tetapi juga internal. Seorang individu dikatakan adil jika ia mampu menyeimbangkan tiga elemen utama dalam dirinya: pikiran (rasionalitas), jiwa (moralitas), dan hasrat (emosi).

Stoicisme Modern: Jalan Keluar dari YOLO, FOMO, dan FOPO Menuju Hidup Penuh Arti dan Makna dengan YONO

Penerapan konsep ini tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan. Dalam pandangan Plato, masyarakat adil adalah masyarakat yang memberikan ruang bagi setiap orang untuk berkontribusi sesuai kemampuannya tanpa adanya dominasi yang tidak perlu dari satu kelompok atas yang lain.

Keadilan dalam Konteks Modern
Di dunia saat ini, keadilan sering dipahami sebagai sesuatu yang berkaitan dengan hukum. Namun, jika dilihat dari sudut pandang Plato, keadilan mencakup lebih dari sekadar aturan atau hukuman. Keadilan adalah tentang menciptakan keseimbangan antara hak individu dan tanggung jawab sosial.

Niccolò Machiavelli: “Keberuntungan Adalah Separuh dari Hidup Kita, Separuh Lainnya Tergantung pada Tindakan Kita”

Misalnya, dalam konteks hak asasi manusia, keadilan menuntut agar setiap orang mendapatkan perlakuan yang sama tanpa diskriminasi. Namun, keadilan juga menuntut tanggung jawab individu terhadap lingkungan, masyarakat, dan generasi mendatang. Dengan kata lain, keadilan tidak hanya berbicara tentang apa yang kita terima, tetapi juga apa yang kita berikan.

Keadilan dan Kebahagiaan Kolektif
Plato percaya bahwa keadilan adalah jalan menuju kebahagiaan, baik bagi individu maupun masyarakat. Dalam pandangannya, masyarakat yang adil adalah masyarakat yang harmonis, di mana tidak ada ketimpangan yang merusak keseimbangan sosial.

Halaman Selanjutnya
img_title