Antara Doa dan Usaha: Ketika Manusia Berikhtiar, Tuhan yang Menentukan

Usaha dan Doa sebagai Sinergi yang Harmonis
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA - Dalam perjalanan hidup, setiap langkah yang kita ambil merupakan perpaduan antara doa yang tulus dan usaha yang maksimal. Di balik setiap impian dan harapan, ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur segala sesuatu. Seperti pepatah yang mengatakan,

Friedrich Nietzsche: "Hidup adalah tarian antara keberanian dan kerapuhan."

"Ketinggian cita-cita/keinginan tidak akan mampu menembus tirai takdir."

Pepatah ini mengandung makna bahwa meskipun kita memiliki ambisi yang tinggi, ada batasan yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta yang tidak bisa kita ubah dengan keinginan semata.

Berhenti Mengejar Uang, Mulailah Mencari Kedamaian: Nasihat Bijak dari Naval Ravikant

Usaha dan Doa: Sinergi yang Harmonis

Di satu sisi, usaha merupakan wujud nyata dari tekad dan kerja keras. Manusia dianjurkan untuk berikhtiar dan terus berusaha meraih cita-cita. Namun, di sisi lain, doa adalah ungkapan penyerahan diri dan kepercayaan bahwa hasil dari segala usaha itu berada di tangan Tuhan. Konsep ini tercermin dalam ajaran Islam melalui prinsip qada dan qadar, yang menekankan bahwa setiap peristiwa terjadi atas izin Allah.

Al-Ghazali: "Rasionalitas yang Tidak Disertai Keimanan adalah Kekosongan; Keimanan Tanpa Akal, Hanyalah Kedangkalan"

Menggabungkan kedua unsur tersebut, kita diajak untuk:

  • Berusaha sebaik mungkin: Menetapkan tujuan yang realistis dan bekerja keras untuk mencapainya.
  • Berdoa dengan tulus: Mengakui bahwa hasil akhir adalah ketetapan Ilahi dan menyerahkan segala kekhawatiran kepada-Nya.
Halaman Selanjutnya
img_title