Niccolò Machiavelli: “Hindari Orang yang Hanya Memuji dan Tidak Pernah Mengkritik”
- Image Creator/Handoko
Menurut studi dari Psychology Today (2022), individu yang terlalu sering menerima pujian cenderung lebih sulit menerima kritik, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan pribadi dan profesional mereka.
2. Menimbulkan Lingkungan yang Tidak Sehat
Di dunia kerja, misalnya, seorang atasan yang dikelilingi oleh bawahan yang hanya memuji tanpa memberikan masukan kritis akan sulit membuat keputusan yang tepat. Lingkungan seperti ini dapat mengarah pada kegagalan organisasi karena kurangnya perspektif yang beragam.
3. Mengaburkan Realitas
Pujian yang tidak tulus sering kali memberikan gambaran yang salah tentang situasi. Ini bisa berbahaya, terutama dalam pengambilan keputusan penting, baik dalam bisnis maupun kehidupan sehari-hari.
Kritik sebagai Pilar Kemajuan
Sebaliknya, kritik yang sehat adalah pendorong utama kemajuan. Kritik membantu kita untuk:
- Mengenali Kelemahan: Tidak ada manusia yang sempurna, dan kritik membantu kita melihat aspek-aspek yang perlu diperbaiki.
- Mengembangkan Potensi: Dengan memahami kelemahan, kita dapat fokus untuk meningkatkan kemampuan atau kinerja.
- Membangun Ketahanan: Kritik yang diterima dengan baik dapat membantu seseorang menjadi lebih tangguh dan matang secara emosional.
Menurut laporan dari Harvard Business Review (2023), tim yang terbuka terhadap kritik memiliki kinerja 25% lebih baik dibandingkan tim yang hanya fokus pada pujian.