Cogito Ergo Sum: Makna dan Dampak Filosofi Descartes dalam Kehidupan Modern
- Image Creator/Handoko
Jakarta, INTI - "Cogito, ergo sum" adalah salah satu kalimat paling terkenal dalam sejarah filsafat yang diucapkan oleh René Descartes, yang berarti "Saya berpikir, maka saya ada". Kalimat ini tidak hanya menjadi landasan dari pemikiran filsuf besar ini, tetapi juga menjadi kunci utama untuk memahami seluruh konsep filsafat modern. Melalui kalimat ini, Descartes menunjukkan bahwa keberadaan manusia tidak dapat diragukan, karena pemikiran itu sendiri adalah bukti yang tidak bisa disangkal.
Pemikiran Descartes telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai disiplin ilmu, termasuk filsafat, ilmu pengetahuan, dan bahkan bidang teknologi. Artikel ini akan menggali lebih dalam makna dari Cogito ergo sum dan bagaimana filosofi Descartes terus menginspirasi dunia modern.
Makna Filosofi 'Cogito Ergo Sum'
Pada dasarnya, Cogito ergo sum mengandung makna bahwa keberadaan manusia dapat dipastikan melalui proses berpikir. Descartes berpendapat bahwa meskipun kita meragukan segalanya—baik dunia fisik maupun benda-benda di sekitar kita—kita tidak dapat meragukan kenyataan bahwa kita sedang berpikir. Dalam kesadaran diri yang berpikir, Descartes menemukan kepastian yang tidak bisa disangkal.
Konsep ini mengguncang dunia filsafat pada masa itu, karena sebelumnya pemikiran banyak dipengaruhi oleh pandangan dunia yang lebih tradisional dan dogmatis. Descartes membawa pemikiran yang lebih rasional dan analitis, yang mengedepankan penalaran sebagai dasar dari pengetahuan.
Dampak Filosofi Descartes terhadap Pemikiran Modern
Filosofi Descartes membuka jalan bagi banyak revolusi dalam berbagai bidang. Dalam filsafat, Descartes menginspirasi pemikiran tentang dualisme pikiran dan tubuh, yang menjadi topik utama dalam banyak pemikiran psikologi dan ilmu saraf. Pemikiran ini menunjukkan bahwa pikiran manusia, meskipun terkait erat dengan tubuh fisiknya, tetaplah entitas yang terpisah dan memiliki eksistensinya sendiri.