Stoikisme Modern: Rahasia Filosofi Hidup Tenang di Era Penuh Tantangan
Rabu, 4 Desember 2024 - 04:00 WIB
Sumber :
- Image Creator Bing/Handoko
- Dikotomi Kendali
Hanya fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti tindakan, pikiran, dan keputusan kita. Segala sesuatu di luar kendali, seperti opini orang lain atau peristiwa eksternal, harus diterima dengan lapang dada. - Praktik Harian
Pigliucci merekomendasikan latihan harian, seperti merefleksikan peristiwa yang terjadi dan mengembangkan rasa syukur. - Kebijaksanaan Hidup
Menurut Pigliucci, Stoikisme mengajarkan kita untuk mengejar kebajikan (virtue) sebagai tujuan utama hidup, bukan harta atau kekuasaan.
Donald Robertson: Stoikisme sebagai Terapi Kehidupan
Donald Robertson, seorang ahli terapi kognitif, memadukan Stoikisme dengan psikologi modern dalam bukunya How to Think Like a Roman Emperor. Buku ini menggali ajaran Marcus Aurelius dan bagaimana filosofi ini dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan emosional dan psikologis.
Baca Juga :
Bosan Liburan Biasa, Coba Wisata JOMO: Menikmati Ketenangan Etnaprana dan Gaya Hidup Stoik
Robertson menyoroti hubungan erat antara Stoikisme dan terapi kognitif. Keduanya mengajarkan pentingnya mengubah cara berpikir untuk mengatasi emosi negatif. Beberapa konsep utama dari pendekatan Robertson meliputi:
- Reframing
Mengubah perspektif terhadap situasi untuk melihatnya sebagai peluang belajar, bukan ancaman. - Latihan Kesadaran
Mengembangkan kesadaran akan pikiran dan emosi untuk mengelola stres secara efektif. - Visualisasi Negatif
Membayangkan kemungkinan terburuk untuk mengurangi rasa takut akan hal-hal yang tidak pasti.
Mengapa Stoikisme Menarik Bagi Generasi Modern?
Generasi modern menghadapi tantangan unik, seperti:
Halaman Selanjutnya
Distraksi Teknologi: Media sosial dan perangkat digital menciptakan lingkungan yang penuh gangguan.Tekanan Sosial: Ekspektasi masyarakat sering kali membebani individu.Ketidakpastian Global: Perubahan iklim, pandemi, dan ketegangan geopolitik meningkatkan rasa cemas.