Kebijaksanaan Sejati Datang Ketika Kita Menyadari Betapa Sedikitnya Kita Tahu – Socrates

Socrates
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Malang, WISATA - Socrates, filsuf Yunani klasik yang terkenal karena pemikiran dan metode dialektisnya, mengajarkan dunia bahwa kebijaksanaan sejati bukanlah tentang mengetahui segala hal, tetapi tentang memahami betapa terbatasnya pengetahuan kita. Ucapannya yang terkenal, “Kebijaksanaan sejati datang ketika kita menyadari betapa sedikitnya kita tahu,” mengandung makna mendalam yang relevan hingga hari ini.

Hanya Mereka yang Bersedia Menanggung Risiko Kehidupan yang Benar-benar Hidup – Plato

Mengapa Socrates Berpendapat Bahwa Ketidaktahuan Adalah Awal dari Kebijaksanaan?

Bagi Socrates, kesadaran akan keterbatasan pengetahuan kita adalah langkah pertama menuju kebijaksanaan. Socrates percaya bahwa ketika seseorang mengakui bahwa mereka tidak tahu segala sesuatu, maka pikiran mereka terbuka untuk belajar dan menerima wawasan baru. Pemikiran ini berakar pada konsep “ketidaktahuan Socrates,” di mana ia berpendapat bahwa banyak orang berpura-pura tahu lebih dari yang sebenarnya mereka ketahui, yang pada akhirnya menghalangi mereka untuk memahami kebenaran.

Plato - Orang yang Bijak Berbicara Karena Mereka Memiliki Sesuatu untuk Dikatakan; Orang Bodoh …

Dalam metode pengajaran Socrates, yang dikenal sebagai “dialektika Socrates,” ia akan mengajukan serangkaian pertanyaan untuk menantang asumsi yang dipegang oleh orang lain. Proses ini tidak hanya memunculkan kebingungan, tetapi juga membantu para peserta menyadari batasan pemahaman mereka sendiri.

Relevansi dalam Kehidupan Modern

Perhatian! Ini Hal-hal yang Dianggap Bodoh oleh Socrates dan Jangan Sampai Anda Lakukan

Di dunia modern yang dipenuhi dengan informasi dan kecepatan, kesadaran akan keterbatasan pengetahuan kita menjadi semakin penting. Banyak dari kita yang terburu-buru untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang terbatas atau bahkan prasangka. Socrates mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam anggapan bahwa kita “tahu segalanya.”

Sebagai contoh, di era digital saat ini, informasi palsu dan berita hoaks tersebar dengan cepat. Hanya mereka yang menyadari keterbatasan pengetahuan mereka yang akan bersedia mencari sumber yang lebih kredibel, memeriksa fakta, dan menggali lebih dalam sebelum mengambil kesimpulan. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan ketidaktahuan kita dapat mengarah pada keputusan yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab.

Halaman Selanjutnya
img_title