Kebajikan Adalah Pengetahuan: Menggali Teori Etika Plato dan Implikasinya di Zaman Kini
- History
Jakarta, WISATA - Dalam sejarah filsafat, Plato dikenal dengan pandangan radikalnya yang menghubungkan kebajikan dengan pengetahuan. Menurutnya, untuk menjadi pribadi yang baik, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang apa yang benar dan adil. Dalam pemikirannya, kebajikan tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan moral—dengan kata lain, untuk menjadi baik, seseorang harus tahu apa itu kebaikan. Lalu, bagaimana teori etika Plato ini relevan dengan situasi di zaman modern?
Kebajikan Sebagai Pengetahuan
Dalam dialog-dialog Plato, seperti Meno dan Protagoras, ia mengemukakan bahwa kebajikan adalah pengetahuan tentang kebaikan, dan orang yang mengetahui kebaikan tidak akan melakukan kejahatan. Pandangan ini mencerminkan keyakinan Plato bahwa akal dan rasionalitas memainkan peran penting dalam menentukan tindakan manusia. Bagi Plato, kebajikan bukanlah naluri atau tindakan yang dipilih berdasarkan emosi, melainkan hasil dari proses rasional yang memerlukan pemahaman mendalam tentang apa yang benar.
Salah satu analogi yang sering digunakan Plato untuk menjelaskan pandangannya adalah dokter yang terampil. Seorang dokter yang tahu cara menyembuhkan penyakit tidak akan secara sengaja membuat pasiennya sakit. Demikian pula, seseorang yang mengetahui apa yang baik, adil, dan benar tidak akan secara sengaja melakukan kesalahan.
Implikasi dalam Kehidupan Modern
Di era modern, di mana masyarakat menghadapi banyak tantangan moral yang kompleks, teori etika Plato tentang kebajikan sebagai pengetahuan memberikan panduan yang relevan. Misalnya, dalam dunia politik, ekonomi, atau pendidikan, sering kali terjadi penyalahgunaan kekuasaan yang dapat dihindari jika para pemimpin memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip moral dan keadilan.
Sebagai contoh, korupsi sering terjadi bukan karena para pelaku tidak mengetahui bahwa tindakan tersebut salah, tetapi mungkin karena mereka kurang memahami dampak jangka panjang dari tindakan mereka terhadap masyarakat secara keseluruhan. Plato mungkin akan berpendapat bahwa individu seperti ini tidak memiliki pengetahuan moral yang cukup dalam tentang keadilan, dan itulah mengapa mereka membuat keputusan yang salah.