AI: Peluang Besar atau Ancaman bagi Masa Depan Ekonomi Global?

AI Generatif
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Pada pertemuan tahunan Global Future Councils di Dubai, diskusi seputar kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu topik utama. Professor Erik Brynjolfsson, seorang pakar teknologi, memimpin sesi yang membahas bagaimana AI dapat memengaruhi ekonomi global dan transformasi sosial yang terjadi di masa depan. Dengan berbagai perkembangan teknologi, pertanyaan yang muncul adalah: apakah AI akan menjadi peluang besar atau justru ancaman bagi ekonomi global?

Revolusi Robot AI: Bagaimana Mesin Memperoleh Kecerdasan Baru yang Melampaui Imajinasi

AI dan Dampaknya terhadap Produktivitas

Brynjolfsson membuka diskusi dengan pernyataan kontroversial bahwa AI memiliki dampak yang setara dengan penemuan mesin uap, yang mengubah tatanan dunia kerja dan mendorong produktivitas global. Mesin uap memungkinkan produksi massal, yang pada gilirannya meningkatkan standar hidup dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Brynjolfsson percaya bahwa AI memiliki potensi yang sama, jika tidak lebih besar, dalam mendorong transformasi ekonomi global.

Otomasi Industri: Revolusi atau Ancaman Bagi Pekerja Manusia?

Namun, seiring dengan meningkatnya otomatisasi, muncul kekhawatiran bahwa AI dapat menggeser tenaga kerja manusia. Dalam diskusi tersebut, Brynjolfsson menekankan bahwa meskipun AI akan mengambil alih beberapa tugas manusia, tidak ada pekerjaan yang sepenuhnya aman dari dampak AI. Pada saat yang sama, tidak ada pekerjaan yang sepenuhnya dapat diotomatisasi.

AI Mengubah Struktur Pekerjaan

AI dan Robotika: Kombinasi Mengguncang Dunia dengan Kemampuan Tugas Kompleks

AI memiliki kemampuan untuk mengubah struktur pekerjaan secara signifikan. Sebagai contoh, profesi seperti radiolog, yang sebelumnya hanya dilakukan oleh manusia, kini dapat diotomatiskan sebagian dengan bantuan AI. Namun, tugas seperti memberikan perawatan langsung kepada pasien atau berkomunikasi dengan pasien tetap merupakan tugas yang lebih baik dilakukan oleh manusia.

Menurut Brynjolfsson, AI tidak menggantikan pekerjaan manusia secara keseluruhan, melainkan menggantikan tugas-tugas tertentu dalam pekerjaan tersebut. Pendekatan ini memungkinkan manusia dan AI untuk bekerja berdampingan, di mana manusia tetap memegang peran yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.

Halaman Selanjutnya
img_title