9 Kutipan Stoik yang Bisa Menjadi Senjata Rahasia dalam Menghadapi Tekanan Hidup

Tokoh-tokoh Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta. WISATA - Dalam menjalani kehidupan yang penuh tekanan, baik dari pekerjaan, hubungan, maupun masalah pribadi, kita sering kali merasa kewalahan. Namun, filsafat Stoikisme menawarkan solusi yang kuat untuk menghadapi tantangan ini. Ajaran Stoik, yang berasal dari para filsuf Romawi seperti Seneca, Marcus Aurelius, dan Epictetus, membantu kita untuk menemukan ketenangan batin dengan mengajarkan cara menghadapi tekanan hidup dengan kebijaksanaan dan ketenangan.

Wisata JOMO dan Stoikisme: Solusi Melawan Stres Dunia Digital

Filsafat Stoikisme bukan hanya teori, tetapi panduan praktis yang bisa diterapkan sehari-hari. Melalui kutipan-kutipan Stoik, kita dapat menemukan inspirasi untuk mengubah perspektif kita terhadap hidup, mengendalikan emosi, dan menghadapi tekanan hidup dengan lebih bijak. Berikut adalah sembilan kutipan Stoik yang bisa menjadi "senjata" utama Anda dalam menghadapi tekanan hidup.

1. "Kamu memiliki kekuatan atas pikiranmu, bukan peristiwa eksternal. Sadari ini, dan kamu akan menemukan kekuatan." – Marcus Aurelius

Ketika Alam Mengajarkan Stoikisme: Filosofi di Balik Wisata JOMO

Kutipan ini menekankan pentingnya memahami bahwa kita tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi di sekitar kita, tetapi kita selalu memiliki kendali atas pikiran dan reaksi kita. Di tengah tekanan hidup, cobalah untuk mengalihkan fokus dari hal-hal yang tidak bisa Anda kendalikan dan berfokus pada bagaimana Anda meresponsnya. Dengan cara ini, Anda bisa menghadapi masalah dengan lebih tenang.

2. "Hidup itu panjang jika kamu tahu bagaimana menggunakannya." – Seneca

10 Kutipan Brilian Seneca: Inspirasi Stoikisme untuk Kehidupan Modern

Sering kali kita merasa bahwa waktu berlalu begitu cepat, tetapi Seneca mengingatkan kita bahwa hidup itu sebenarnya panjang jika kita menggunakannya dengan bijaksana. Tekanan dan stres sering kali muncul karena kita terjebak dalam rutinitas yang tidak bermakna. Mulailah memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting dan berikan makna pada setiap tindakan Anda.

3. "Hal-hal luar tidak bisa menyentuh jiwa kita; itu adalah pilihan kita apakah kita membiarkannya mengganggu kita." – Marcus Aurelius

Halaman Selanjutnya
img_title