Haruskah Pemimpin Menjadi Kejam? Pandangan Machiavelli yang Kontroversial

Niccolò Machiavelli (1469–1527)
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Namun, ada paradoks dalam data ini. Studi yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit pada tahun 2022 menunjukkan bahwa negara-negara dengan indeks demokrasi yang lebih tinggi justru cenderung lebih stabil dan makmur dalam jangka panjang. Indeks Demokrasi, yang mengukur berbagai indikator kebebasan politik dan hak asasi manusia, menunjukkan bahwa negara-negara seperti Norwegia, Islandia, dan Swedia menduduki peringkat teratas dengan kesejahteraan yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Pameran Semikonduktor Terbesar di Eropa 2024: 6 Perusahaan Indonesia Unjuk Gigi!

Sebaliknya, negara-negara dengan gaya kepemimpinan yang otoriter, meskipun mampu menciptakan ketertiban dalam jangka pendek, sering kali mengalami ketidakstabilan sosial dan ekonomi dalam jangka panjang. Venezuela, misalnya, dengan pendekatan otoriter Presiden Nicolás Maduro, mengalami krisis ekonomi yang mendalam, dengan tingkat inflasi mencapai lebih dari 3.000% pada tahun 2023 menurut data dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Apakah Kekejaman Syarat Sukses Penguasa?

Ciri-Ciri Mobil Matic Saat Tidak Kuat Naik Tanjakan dan Cara Mengatasinya

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa kejamnya seorang pemimpin mungkin memberikan keuntungan jangka pendek dalam mempertahankan kekuasaan, namun bukanlah jaminan untuk kesuksesan jangka panjang. Ini sesuai dengan peringatan Machiavelli bahwa seorang penguasa harus tahu kapan dan bagaimana menggunakan kekejaman secara efektif dan tepat sasaran.

Machiavelli juga memperkenalkan konsep virtù (kebajikan) dan fortuna (keberuntungan) sebagai dua elemen penting yang harus dimiliki seorang penguasa. Seorang pemimpin yang baik, menurutnya, adalah seseorang yang mampu memanfaatkan kesempatan yang ada (fortuna) dengan keterampilan dan kecerdasan (virtù). Dengan kata lain, seorang penguasa tidak boleh sepenuhnya bergantung pada kekejaman, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk menavigasi situasi politik yang kompleks dengan cara yang cerdas dan strategis.

Inilah Budaya Suku Maori, yang Salah Satunya ‘Ditampilkan’ di Rapat Parlemen Selandia Baru

Pemikiran Machiavelli di Dunia Politik Modern

Banyak pemimpin modern yang secara tidak langsung menggunakan strategi Machiavelli dalam kebijakan politik mereka. Pemimpin seperti Vladimir Putin di Rusia dan Xi Jinping di Tiongkok sering dianggap menggunakan pendekatan yang selaras dengan pandangan Machiavelli. Mereka berkuasa dengan tangan besi, menekan lawan politik, dan menjaga ketertiban melalui kontrol ketat.

Halaman Selanjutnya
img_title