Tanaman yang Berfotosintesis dengan Cahaya Sedikit, Memberi Kemungkinan Baru di Bidang Ilmu Tanaman

Jenis Mikroalga di Lautan
Sumber :
  • Instagram/aquaculturemagazine

Malang, WISATA – Tanaman dapat tumbuh dengan cahaya yang jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut sebuah studi baru mengenai organisme kecil berbasis air yang disebut mikroalga yang telah dipublikasikan di Nature Communications. Penurunan sensor cahaya di perairan Arktik hingga kedalaman 164 kaki (50 meter)digunakan untuk menguji seberapa rendah tingkat cahaya sebelum kehidupan tanaman punah.

Lawan Regulasi Deforestasi Uni Eropa: Indonesia Desak Aksi Bersama Hadapi Kebijakan Diskriminatif

Ternyata ditemukan bahwa tumbuhan mampu melakukan fotosintesis, yaitu proses di mana daunnya mengubah sinar matahari menjadi energi, dengan jumlah cahaya yang sangat sedikit. Mikroalga tidak hanya melakukan proses ini pada tingkat cahaya terendah yang pernah tercatat (hanya 0,04 mikromol foton m⁻²/s⁻¹), hal ini juga tidak jauh dari prediksi simulasi komputer sebagai tingkat cahaya terendah yang pernah ada. keadaan (0,01 mikromol foton m⁻²/s⁻¹).

Penemuan ini menawarkan beberapa kemungkinan menarik dalam bidang ilmu tanaman:

Sumatera Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau: Pilar Utama Menuju Pembangunan Berkelanjutan 2024

1. Musim tanam yang diperpanjang

Banyak wilayah di dunia menerima terlalu sedikit sinar matahari karena letaknya jauh dari garis khatulistiwa dan mengalami musim dingin yang panjang, atau selalu tertutup awan. Misalnya, Inggris terkena dampak tutupan awan: pada tahun 2024 Inggris akan mengalami salah satu periode jam cahaya terburuk sejak tahun 1900an (hanya tahun 1930an dan awal tahun 1990an yang lebih buruk).

Bagaimana Sungai Mengatur Siklus Karbon Global

Kini setelah kita mengetahui betapa sedikitnya cahaya yang dibutuhkan untuk fotosintesis, para ilmuwan dapat mengembangkan tanaman yang membutuhkan lebih sedikit cahaya untuk tumbuh subur di tempat tersebut dengan belajar dari mikroalga Arktik ini. Dengan membuka potensi genetiknya, banyak tanaman dapat memperoleh manfaat dengan menggunakan pendekatan pemuliaan tanaman atau bioteknologi untuk mengubahnya.

2. Pertanian berkelanjutan

Halaman Selanjutnya
img_title