Generasi YOLO, FOMO, dan FOPO: Apakah Kita Menuju Krisis Identitas?
- Image Creator Bing/Handoko
FOPO: Ketakutan Akan Penilaian Orang Lain
Selain YOLO dan FOMO, FOPO semakin merajalela di kalangan generasi muda. FOPO mengacu pada ketakutan akan opini orang lain, terutama di media sosial. Generasi milenial dan Gen Z merasa semakin tertekan untuk tampil sempurna, mengikuti tren, dan membangun citra yang disetujui oleh orang lain.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Youth Studies menemukan bahwa 80% anak muda di bawah usia 30 tahun mengakui bahwa media sosial meningkatkan kecemasan mereka terkait dengan bagaimana mereka dinilai oleh orang lain. FOPO mendorong individu untuk memprioritaskan citra luar daripada keaslian diri, yang pada akhirnya memperburuk krisis identitas.
Menuju Krisis Identitas?
Dengan adanya tekanan dari ketiga tren ini, banyak generasi muda yang merasa terasing dari jati diri mereka yang sebenarnya. Kebutuhan untuk tampil sukses, tidak ketinggalan, dan diterima oleh masyarakat menjadi prioritas, sehingga banyak yang kehilangan orientasi hidup. Apakah ini tanda-tanda krisis identitas? Beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa gaya hidup yang dipengaruhi oleh YOLO, FOMO, dan FOPO dapat menyebabkan gangguan identitas yang serius jika tidak ditangani dengan baik.
Data Statistik dan Dampak Nyata
Dalam survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, 69% anak muda di bawah usia 35 tahun mengaku merasa kebingungan dalam menentukan jati diri mereka. Banyak dari mereka yang merasa tidak puas dengan hidup mereka sendiri, terjebak dalam perbandingan sosial, dan merasa perlu untuk terus beradaptasi agar tetap relevan.