Hidup yang Tidak Diuji: Bagaimana Socrates Menginspirasi Pencarian Makna dalam Filsafat Modern

Socrates di tengah Warga Athena (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Jakarta, WISATA - Socrates, seorang filsuf legendaris dari Yunani kuno, pernah menyatakan bahwa "Hidup yang tidak diuji tidak layak dijalani." Kalimat ini tidak hanya menjadi landasan pemikiran Socrates tetapi juga menginspirasi generasi filsuf setelahnya hingga ke era filsafat modern. Dalam konteks ini, "diperiksa" atau "diuji" bukan berarti harus melalui ujian formal, melainkan kehidupan itu sendiri harus dievaluasi secara mendalam melalui refleksi diri.

Apakah Übermensch Nietzsche Adalah Solusi atau Ancaman untuk Masa Depan Moralitas Manusia?

Namun, bagaimana Socrates menginspirasi pencarian makna dalam filsafat modern?

Filsafat modern sangat dipengaruhi oleh ajaran Socrates dalam hal pentingnya refleksi diri dan pencarian kebenaran. Filsuf-filsuf besar seperti Friedrich Nietzsche, Jean-Paul Sartre, dan Simone de Beauvoir menafsirkan ungkapan Socrates ini sebagai dorongan untuk selalu mempertanyakan realitas, moralitas, dan makna kehidupan. Di era modern, banyak orang menghadapi krisis eksistensial, dan ungkapan Socrates menjadi sangat relevan dalam membantu individu menemukan arah dan makna dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan.

Menikmati Kesederhanaan: Wisata JOMO dalam Bingkai Stoikisme

Nietzsche, misalnya, melihat ajaran Socrates sebagai titik awal dalam pencarian makna di tengah dunia yang terus berubah. Sementara Sartre dan filsafat eksistensialismenya juga berakar pada gagasan bahwa manusia harus menemukan tujuan hidupnya sendiri melalui refleksi, tanggung jawab pribadi, dan kebebasan.

Refleksi diri yang dianjurkan oleh Socrates juga telah diterapkan dalam psikologi modern, terutama dalam terapi kognitif yang mendorong individu untuk merenungkan pikiran, perasaan, dan perilaku mereka guna menemukan makna serta kebahagiaan. Prinsip ini juga mengingatkan kita bahwa untuk mencapai kehidupan yang bermakna, kita harus berani menghadapi ketidaknyamanan dalam meninjau ulang nilai-nilai dan keyakinan yang kita pegang.

Mengapa Wisata JOMO dan Gaya Hidup Stoik Bisa Menjadi Antitesis FOMO, YOLO, dan POFO

Dalam kehidupan yang semakin serba cepat dan dipenuhi dengan distraksi teknologi, ungkapan Socrates memberikan panduan yang tak ternilai. Ia mengajak kita untuk meluangkan waktu, menguji hidup kita, serta mengevaluasi apakah kita benar-benar menjalani hidup yang layak atau hanya terjebak dalam rutinitas tanpa tujuan. Di sinilah ajaran Socrates tetap hidup, bahkan dalam era modern, dan terus menjadi inspirasi bagi pencarian makna dalam kehidupan kita.