Mengapa Socrates Yakin Kebahagiaan Hanya Bisa Didapat Lewat Pengetahuan dan Kebajikan?

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Mengapa Pengetahuan Begitu Penting?

Menggali Filosofi Hidup Bermakna: Pelajaran dari Aristoteles dan Kebijaksanaan Para Filsuf Muslim

Pengetahuan adalah fondasi utama dari kebajikan dalam ajaran Socrates. Ia percaya bahwa seseorang yang mengetahui kebenaran akan secara otomatis bertindak dengan cara yang benar. Pengetahuan, menurut Socrates, adalah cahaya yang membimbing perilaku manusia. Tanpa pengetahuan, seseorang akan mudah tersesat dalam hidup dan membuat keputusan yang buruk, yang akhirnya akan merusak kebahagiaan mereka.

Socrates juga memperkenalkan konsep "ketidaktahuan yang terpelajar," yaitu kesadaran bahwa kita sebenarnya tahu sangat sedikit. Dengan mengakui ketidaktahuan ini, seseorang menjadi lebih terbuka untuk belajar dan mencari pengetahuan yang lebih mendalam, yang pada gilirannya akan memperkaya kehidupan mereka.

Perdebatan Abadi: Pandangan Aristoteles dan Ibnu Sina tentang Jiwa dan Kebahagiaan

Kebahagiaan dalam Kehidupan Modern

Pandangan Socrates tentang kebahagiaan masih sangat relevan dalam kehidupan modern. Di tengah budaya yang mengedepankan materialisme, banyak orang merasa terjebak dalam pencarian kekayaan dan kekuasaan tanpa pernah benar-benar menemukan kebahagiaan yang sejati. Ajaran Socrates mengingatkan kita bahwa kebahagiaan tidak dapat dibeli atau ditemukan di luar diri kita, tetapi harus dicapai melalui pengetahuan dan kehidupan yang penuh dengan kebajikan.

Mengapa Socrates Dihukum Mati? Pelajaran dari Pengadilan yang Mengubah Dunia Filsafat

Bagi Socrates, kebahagiaan adalah hasil dari kehidupan yang dijalani dengan kebijaksanaan dan kebajikan. Kebahagiaan tidak ditemukan dalam hal-hal eksternal seperti kekayaan atau kekuasaan, melainkan dalam pengetahuan tentang diri sendiri dan dunia. Di era modern ini, ajaran Socrates mengajarkan kita untuk lebih fokus pada pengembangan diri dan kebajikan, daripada mengejar hal-hal yang sifatnya sementara.