Awas! Man-in-the-Middle: Hacker yang Mengintai Setiap Langkah Digital Anda!

Hacker (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Di era digital yang semakin berkembang pesat, keamanan siber menjadi salah satu aspek paling penting yang harus diperhatikan oleh setiap individu dan perusahaan. Salah satu ancaman paling berbahaya dan sulit dideteksi adalah serangan Man-in-the-Middle (MitM). Serangan ini terjadi ketika seorang hacker berhasil menyusup ke dalam komunikasi antara dua pihak, mencuri, atau bahkan memanipulasi data yang dipertukarkan tanpa sepengetahuan korbannya. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang apa itu serangan Man-in-the-Middle, bagaimana cara kerjanya, dampaknya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari serangan ini.

APJII: Memacu Pertumbuhan Ekosistem Data Center Nasional untuk Masa Depan Digital

Apa Itu Serangan Man-in-the-Middle?

Serangan Man-in-the-Middle (MitM) adalah jenis serangan siber di mana pelaku kejahatan berhasil menyusup ke dalam komunikasi antara dua pihak yang seharusnya bersifat privat. Dalam serangan ini, hacker bertindak sebagai perantara yang tidak terlihat di antara komunikasi tersebut, memungkinkan mereka untuk mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya.

Autentikasi Dua Faktor (2FA): Solusi Sederhana untuk Menangkal Serangan Hacker

MitM dapat terjadi dalam berbagai bentuk komunikasi digital, termasuk email, pesan instan, atau bahkan saat Anda menjelajah internet. Dengan memanfaatkan kelemahan dalam protokol keamanan atau jaringan yang tidak aman, hacker dapat memantau, menangkap, dan mengubah data yang dikirim antara dua pihak.

Statistik Serangan Man-in-the-Middle: Ancaman yang Tersembunyi

Revolusi Digital di Telekomunikasi: Hyperscalers dan Masa Depan Konektivitas Global

Serangan Man-in-the-Middle semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital dan komunikasi online. Berdasarkan laporan dari IBM Security, serangan MitM merupakan salah satu dari lima jenis serangan siber paling umum yang terjadi pada tahun 2023. Lebih dari 35% serangan siber yang berhasil teridentifikasi di seluruh dunia melibatkan teknik MitM.

Di Indonesia, ancaman ini juga semakin nyata. Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serangan MitM menjadi salah satu jenis serangan yang paling sering terjadi, terutama dalam sektor perbankan dan keuangan. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari 15.000 insiden serangan MitM di berbagai sektor, dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Halaman Selanjutnya
img_title