Awas! Man-in-the-Middle: Hacker yang Mengintai Setiap Langkah Digital Anda!
Jumat, 30 Agustus 2024 - 18:54 WIB
Sumber :
- Image Creator/Handoko
Bagaimana Serangan Man-in-the-Middle Bekerja?
Baca Juga :
Serangan Siber dan Kebocoran Data NPWP: Kelemahan Fatal Teknologi Keamanan Nasional Terbongkar!
Untuk memahami ancaman dari serangan MitM, penting untuk mengetahui cara kerja serangan ini. Berikut adalah beberapa teknik yang sering digunakan oleh hacker untuk melancarkan serangan MitM:
- Spoofing: Dalam teknik ini, hacker meniru identitas salah satu pihak dalam komunikasi, sehingga pihak lainnya percaya bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan entitas yang sah. Ini memungkinkan hacker untuk menangkap informasi yang seharusnya bersifat rahasia.
- Wi-Fi Eavesdropping: Hacker dapat menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman untuk menguping data yang dikirim oleh pengguna. Wi-Fi yang tidak dilindungi dengan enkripsi dapat menjadi ladang subur bagi serangan MitM, di mana hacker dapat dengan mudah menangkap dan menganalisis data yang dikirim melalui jaringan tersebut.
- SSL Stripping: Serangan ini terjadi ketika hacker menurunkan koneksi yang aman (HTTPS) menjadi koneksi yang tidak aman (HTTP). Dengan cara ini, hacker dapat melihat dan menangkap data yang dikirim melalui situs web yang seharusnya dilindungi oleh enkripsi SSL.
- DNS Spoofing: Hacker dapat mengarahkan korban ke situs web palsu yang menyerupai situs web asli yang ingin diakses. Ketika korban memasukkan informasi pribadi, seperti kredensial login atau data kartu kredit, informasi tersebut langsung jatuh ke tangan hacker.
- Session Hijacking: Dalam serangan ini, hacker mencuri sesi pengguna setelah pengguna berhasil masuk ke suatu layanan online. Dengan mengambil alih sesi tersebut, hacker dapat bertindak seolah-olah mereka adalah pengguna sah, mengakses informasi dan melakukan tindakan tanpa sepengetahuan korban.
Dampak Serangan Man-in-the-Middle
Baca Juga :
Mengapa Data NPWP Pejabat Bocor? Mengungkap Kelemahan Teknologi Perlindungan Data di Indonesia
Serangan Man-in-the-Middle memiliki dampak yang sangat merugikan, baik bagi individu maupun perusahaan. Beberapa dampak utama dari serangan ini meliputi:
- Pencurian Identitas: Informasi pribadi yang dicuri dalam serangan MitM dapat digunakan oleh hacker untuk melakukan pencurian identitas, yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan merusak reputasi korban.
- Kehilangan Data Sensitif: Dalam banyak kasus, serangan MitM mengarah pada pencurian data sensitif seperti kredensial login, data keuangan, atau informasi pribadi lainnya yang dapat disalahgunakan.
- Kerugian Finansial: Baik individu maupun perusahaan dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan akibat pencurian dana atau biaya yang diperlukan untuk memulihkan sistem setelah serangan.
- Kerusakan Reputasi: Bagi perusahaan, serangan MitM dapat merusak reputasi dan kepercayaan pelanggan, terutama jika serangan tersebut melibatkan pencurian data pelanggan atau gangguan layanan.
- Gangguan Operasional: Serangan MitM yang berhasil dapat menyebabkan gangguan operasional, terutama jika hacker berhasil menyusup ke dalam sistem perusahaan dan mengambil alih kontrol.
Contoh Kasus Serangan Man-in-the-Middle yang Terkenal
Halaman Selanjutnya
Beberapa kasus serangan MitM yang terkenal menunjukkan betapa seriusnya ancaman ini: