Kebajikan dalam Pandangan Socrates: Jalan Menuju Hidup yang Bermakna atau Sekadar Ilusi?

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Socrates, filsuf legendaris dari Athena, adalah sosok yang dikenal luas karena pemikirannya yang mendalam tentang kebajikan dan makna hidup. Bagi Socrates, kebajikan adalah pusat dari kehidupan yang bermakna. Dia tidak hanya melihat kebajikan sebagai sekadar kualitas moral, tetapi juga sebagai pengetahuan yang memandu tindakan manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Namun, pertanyaannya adalah: Apakah kebajikan benar-benar jalan menuju hidup yang bermakna, atau hanya sekadar ilusi yang menenangkan hati manusia?

Nihilisme Nietzsche: Apakah Dunia Sedang Menuju Kehampaan Moral?

Kebajikan sebagai Pengetahuan

Salah satu ide pokok dalam filsafat Socrates adalah konsep bahwa kebajikan adalah pengetahuan. Bagi Socrates, seseorang yang mengetahui apa itu kebajikan, akan dengan sendirinya melakukan tindakan yang baik. Menurutnya, kejahatan atau perilaku buruk tidaklah terjadi karena niat jahat, melainkan karena ketidaktahuan. Dengan demikian, seseorang yang benar-benar mengetahui apa yang baik tidak akan pernah melakukan tindakan yang buruk. Dalam hal ini, kebajikan bukan hanya soal moralitas, tetapi juga soal pemahaman dan wawasan.

Mengenal Lebih Dekat Hubungan Pemikiran Al-Farabi dengan Etika Aristoteles

Socrates menggunakan metode dialektik atau sering disebut "Metode Socratic" untuk menggali pengetahuan tentang kebajikan. Dia percaya bahwa melalui dialog yang mendalam, seseorang dapat mencapai pemahaman yang lebih baik tentang kebajikan dan bagaimana kebajikan itu seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Socrates, hidup tanpa pencarian kebajikan adalah hidup yang tidak layak untuk dijalani.

Namun, pandangan ini menimbulkan pertanyaan: Apakah pengetahuan tentang kebajikan selalu menghasilkan tindakan kebajikan? Bukankah ada individu yang, meskipun memahami apa yang baik, tetap memilih untuk melakukan tindakan yang buruk?

Dari Aristoteles ke Ibnu Sina: Mengapa Filsafat Masih Penting di Zaman Modern?

Kebajikan sebagai Kunci Hidup yang Bermakna

Menurut Socrates, kebajikan bukanlah hal yang bisa dipisahkan dari kebahagiaan atau makna hidup. Bagi dia, hidup yang bermakna hanya bisa dicapai melalui kebajikan. Hidup yang penuh dengan tindakan baik, kebijaksanaan, dan moralitas akan memberikan kebahagiaan sejati yang tidak bisa diperoleh melalui kepuasan materi atau kesenangan duniawi.

Halaman Selanjutnya
img_title