Belajar dari Kasus PDN, Lakukan Tata Kelola Data dengan Baik, Begini Caranya

Brain Cipher Ransomware
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Kasus peretasan yang menimpa PDN (Perusahaan Data Nasional) baru-baru ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak pihak. Peretasan ini tidak hanya merugikan perusahaan secara finansial, tetapi juga merusak reputasi dan kepercayaan pelanggan. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya tata kelola data yang baik untuk melindungi diri dari serangan hacker. Artikel ini akan membahas cara-cara efektif dalam mengelola data agar tidak mudah diserang hacker, dengan pendekatan narasi yang mudah dipahami dan didukung oleh data statistik terbaru.

Dunia Menyikapi Hacker dengan Cara Berbeda: Dari Hukuman Berat hingga Penghargaan, Indonesia ?

Pentingnya Tata Kelola Data yang Baik

Perlindungan Data Sensitif

Begini Cara China dan Amerika Serikat Lindungi Negara dari Ancaman Serangan Cyber

Salah satu aspek terpenting dari tata kelola data adalah melindungi data sensitif. Data sensitif meliputi informasi pribadi, finansial, dan rahasia dagang yang harus dijaga kerahasiaannya. Perlindungan data sensitif sangat penting untuk mencegah akses tidak sah yang dapat mengakibatkan pencurian identitas atau kerugian finansial.

Kepatuhan terhadap Regulasi

Negara-Negara dengan Jumlah Hacker Terbanyak di Dunia: Apakah Indonesia Masuk Daftar?

Tata kelola data yang baik juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar keamanan yang berlaku. Di Indonesia, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) menjadi dasar hukum yang mengatur bagaimana data pribadi harus dikelola dan dilindungi.

Langkah-langkah Efektif dalam Tata Kelola Data

1. Enkripsi Data

Enkripsi data adalah langkah penting dalam melindungi informasi sensitif. Dengan mengenkripsi data, informasi yang disimpan dan dikirimkan menjadi tidak dapat dibaca tanpa kunci enkripsi yang tepat. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, penggunaan enkripsi dapat mengurangi risiko pencurian data hingga 90%.

2. Implementasi Kebijakan Akses

Menetapkan kebijakan akses yang ketat adalah cara lain untuk melindungi data. Hanya pihak yang berwenang yang seharusnya memiliki akses ke data sensitif. Selain itu, penggunaan autentikasi multi-faktor (MFA) dapat meningkatkan keamanan dengan memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses data.

3. Backup dan Pemulihan Data

Melakukan backup data secara teratur dan memiliki rencana pemulihan bencana yang baik adalah langkah penting dalam tata kelola data. Backup data membantu memastikan bahwa data tetap tersedia bahkan jika terjadi serangan ransomware atau bencana alam. Menurut National Cyber Security Centre (NCSC), perusahaan yang melakukan backup secara rutin dapat mengurangi waktu pemulihan hingga 50%.

4. Edukasi dan Pelatihan Karyawan

Karyawan sering kali menjadi titik lemah dalam keamanan data. Oleh karena itu, edukasi dan pelatihan keamanan siber bagi karyawan sangat penting. Program pelatihan reguler tentang bagaimana mengenali ancaman siber dan praktik keamanan terbaik dapat membantu mencegah serangan.

5. Pemantauan dan Deteksi Ancaman

Menggunakan alat pemantauan dan deteksi ancaman dapat membantu mengidentifikasi serangan siber sejak dini. Sistem deteksi intrusi (IDS) dan solusi keamanan lainnya dapat memberikan peringatan dini tentang aktivitas mencurigakan yang perlu segera ditangani.

Kasus PDN sebagai Pelajaran

Kasus peretasan PDN menunjukkan bahwa tidak ada organisasi yang kebal terhadap serangan siber. Dengan menerapkan langkah-langkah tata kelola data yang baik, organisasi dapat mengurangi risiko serangan dan meminimalkan dampak jika serangan terjadi.

Statistik Terbaru

Menurut laporan dari IBM Security, rata-rata biaya pelanggaran data pada tahun 2023 mencapai $4,45 juta, naik dari $4,24 juta pada tahun sebelumnya. Ini menunjukkan peningkatan pentingnya tata kelola data yang baik untuk mengurangi kerugian finansial akibat serangan siber.

Keuntungan Tata Kelola Data yang Baik

1.    Keamanan Data: Melindungi informasi sensitif dan mencegah akses tidak sah.

2.    Kepatuhan Regulasi: Memastikan organisasi mematuhi hukum dan standar keamanan yang berlaku.

3.    Reputasi dan Kepercayaan: Menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan dengan menunjukkan komitmen terhadap keamanan data.

4.    Efisiensi Operasional: Mengurangi waktu dan biaya pemulihan data setelah serangan atau bencana.

Tata kelola data yang baik adalah kunci untuk melindungi organisasi dari ancaman siber. Dengan menerapkan langkah-langkah seperti enkripsi data, kebijakan akses, backup data, edukasi karyawan, dan pemantauan ancaman, organisasi dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko serangan. Kasus peretasan PDN menjadi pengingat bahwa setiap organisasi harus selalu waspada dan proaktif dalam melindungi data mereka.

Sumber Berita:

 

  • IBM Security
  • Cybersecurity Ventures
  • National Cyber Security Centre (NCSC)