The Stoic Capitalist: Advice for the Exceptionally Ambitious (2025), Karya Robert Rosenkranz
- Cuplikan layar
Malang, WISATA – Di tengah era ketidakpastian ekonomi global dan perubahan sosial yang cepat, hadir sebuah karya yang menyegarkan wacana tentang kepemimpinan, tanggung jawab pribadi, dan cara meraih kesuksesan tanpa kehilangan integritas. Buku The Stoic Capitalist: Advice for the Exceptionally Ambitious (2025), ditulis oleh Robert Rosenkranz, seorang miliarder dan filantropis asal Amerika Serikat, menawarkan panduan unik yang menggabungkan nilai-nilai filsafat Stoik dengan pengalaman bisnis selama puluhan tahun.
Lahir pada 5 Agustus 1942, Rosenkranz adalah lulusan summa cum laude dari Yale University dan meraih gelar hukum dari Harvard Law School. Kariernya dimulai sebagai ekonom di RAND Corporation sebelum ia mendirikan perusahaan asuransi Delphi Financial Group. Di bawah kepemimpinannya, nilai perusahaan tersebut meningkat lebih dari 100 kali lipat sebelum ia pensiun pada tahun 2018.
Memadukan Filsafat Kuno dan Realitas Modern
Buku The Stoic Capitalist ditulis saat Rosenkranz berusia 82 tahun. Ia tidak menjadikannya sekadar autobiografi, melainkan sebuah refleksi filosofis yang dibingkai dalam konteks dunia bisnis dan kehidupan modern. Ia menyelami ajaran Stoik dari tokoh-tokoh seperti Epiktetos, Seneca, dan Marcus Aurelius, lalu mengaitkannya secara praktis dengan manajemen waktu, pengambilan keputusan, dan kekuatan menghadapi tekanan dunia usaha.
Menurut Rosenkranz, inti Stoisisme terletak pada kendali terhadap respons kita, bukan terhadap keadaan eksternal. Ia menegaskan bahwa setiap individu—terutama mereka yang memiliki ambisi tinggi—harus bertanggung jawab penuh terhadap hidupnya, emosi, dan pilihannya.
“Ini bukan tentang mengendalikan dunia, tetapi mengendalikan cara kita menanggapi dunia,” tulisnya dalam pengantar bukunya.
Topik Kunci yang Dibahas dalam Buku
Buku ini memuat berbagai topik penting yang dirancang untuk membantu para pembaca memahami bagaimana nilai-nilai Stoik dapat diterapkan dalam konteks kepemimpinan dan bisnis. Beberapa di antaranya adalah:
- Menghadapi prasangka dan diskriminasi: Dengan pendekatan adaptif dan tanpa reaksi emosional yang berlebihan.
- Negosiasi strategis: Berfokus pada solusi bersama, bukan konfrontasi.
- Manajemen waktu: Menyadari bahwa waktu adalah sumber daya paling langka dan berharga.
- Pengambilan keputusan yang rasional: Berdasarkan logika, bukan impuls.
- Ketahanan mental dan emosional: Kekuatan sejati dalam menghadapi dunia yang serba kompetitif.
Sambutan Positif dari Tokoh-Tokoh Dunia
Buku ini mendapat sambutan luas dari kalangan tokoh bisnis dan akademisi. Michael Bloomberg memuji buku tersebut sebagai “kisah inspiratif tentang kehidupan yang dijalani dengan penuh kesadaran dan nilai.” Gillian Tett dari Financial Times menyoroti relevansi prinsip-prinsip Stoik dalam menghadapi kompleksitas ekonomi modern.
Penerbit Bloomsbury menggambarkan buku ini sebagai “panduan penting bagi siapa pun yang ingin mencapai puncak kesuksesan tanpa kehilangan ketenangan batin dan etika pribadi.”
Perjalanan Hidup yang Reflektif dan Inspiratif
Sebagai seseorang yang telah menapaki karier dari akademisi, ekonom, hingga menjadi investor sukses dan filantropis, Rosenkranz menjadikan hidupnya sebagai studi kasus penerapan Stoisisme. Ia tidak hanya berbicara tentang filosofi hidup, tetapi telah menjalani dan membuktikan efektivitas prinsip-prinsip tersebut dalam dunia nyata.
Kisah hidupnya menunjukkan bahwa kendali diri, kejernihan berpikir, dan komitmen pada nilai-nilai moral dapat menjadi fondasi kesuksesan jangka panjang, baik dalam hal finansial maupun eksistensial.
Komitmen terhadap Wacana Intelektual dan Budaya
Selain menulis dan berbisnis, Rosenkranz juga aktif dalam dunia wacana publik. Ia mendirikan Open to Debate (sebelumnya dikenal sebagai Intelligence Squared U.S.), sebuah forum debat yang bertujuan meningkatkan kualitas perdebatan publik di Amerika. Ia juga menjadi pendukung berbagai lembaga seni dan pemikiran seperti Guggenheim Museum dan Hoover Institution.
Keterlibatannya ini menunjukkan bahwa kesuksesan finansial baginya bukan tujuan akhir, melainkan sarana untuk membangun masyarakat yang lebih rasional dan berbudaya.
Relevansi Stoisisme di Abad ke-21
Di tengah meningkatnya tekanan hidup, budaya instan, dan maraknya informasi digital yang tak terkendali, prinsip-prinsip Stoik yang dijelaskan Rosenkranz terasa semakin relevan. Ia menyarankan agar para pemimpin dan individu ambisius tidak hanya mengejar hasil, tetapi juga proses hidup yang bermakna dan etis.
“Dalam dunia yang terlalu fokus pada pencapaian luar, kita sering lupa pentingnya stabilitas batin. Di sinilah Stoisisme menawarkan perspektif yang menyeluruh,” ujarnya dalam sesi wawancara bersama New York Post.
Penutup: Memandang Sukses secara Utuh
The Stoic Capitalist: Advice for the Exceptionally Ambitious bukan hanya buku motivasi atau filsafat praktis biasa. Ia adalah refleksi mendalam tentang bagaimana menjalani hidup yang seimbang antara pencapaian dan prinsip. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tantangan, buku ini mengajak pembaca untuk mengambil kendali, berpikir jernih, dan bertindak dengan integritas.
Robert Rosenkranz membuktikan bahwa bahkan dalam dunia bisnis yang keras, masih ada ruang untuk filsafat, etika, dan ketenangan batin. Sebuah pesan penting bagi generasi ambisius masa kini.