War and Peace Karya Leo Tolstoy: Mahakarya Sastra yang Mengajarkan Kita tentang Cinta, Perang, dan Makna Hidup
- Image Creator/Handoko
Judulnya mungkin menipu. Meski menggambarkan perang, novel ini lebih fokus pada "perdamaian"—kehidupan sehari-hari manusia. Tolstoy menunjukkan bahwa sejarah tidak dibentuk oleh para jenderal atau raja, melainkan oleh jutaan orang biasa yang membuat keputusan kecil setiap hari.
Karakter yang "Hidup" dan Relatable
Tolstoy tidak menciptakan pahlawan sempurna. Pierre, misalnya, sering bingung dan membuat keputusan buruk. Natasha jatuh cinta dengan pria yang salah. Andrei terluka oleh kesombongannya sendiri. Mereka seperti kita: rapuh, tetapi terus berusaha.
Filsafat yang Menyentuh Hati
Di tengah cerita, Tolstoy menyelipkan pertanyaan filosofis mendalam: Apakah manusia punya kehendak bebas, atau hidup sudah ditakdirkan? Apa arti kebahagiaan sejati? Bagaimana kita menemukan kedamaian dalam dunia yang kacau?
Kritik Sosial yang Tajam
Tolstoy mengkritik kemunafikan bangsawan Rusia yang sibuk berpesta sementara rakyat menderita. Adegan pesta dansa mewah di Moskow kontras dengan pemandangan tentara yang sekarat di medan perang—gambaran nyata tentang ketimpangan sosial.
Tema Utama yang Membuat Novel Ini Abadi
Cinta dalam Berbagai Bentuk