10 Kutipan Terbaik dari Novel "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" Karya Hamka yang Penuh Makna

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA - "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" adalah salah satu karya sastra paling berpengaruh di Indonesia, ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal sebagai Buya Hamka. Novel ini tidak hanya menyajikan kisah cinta yang mendalam, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai moral dan filosofi kehidupan. Berikut adalah sepuluh kutipan terbaik dari novel tersebut yang penuh makna:

10 Kutipan Terbaik dari Karya Ikonik Leila S. Chudori: Pulang (2012) – Kisah tentang Pengasingan dan Kerinduan Tanah Air

1.     "Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang."

Kutipan ini menggambarkan semangat juang yang tak kenal lelah, meskipun menghadapi tantangan besar. Pesan ini mengajarkan kita untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah.

Ketidakjujuran: Satu-satunya Kejahatan Sejati yang Menghancurkan Dunia

2.     "Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak dan duri penghidupan."

Melalui kutipan ini, Hamka menyampaikan bahwa cinta sejati adalah sumber kekuatan dan harapan dalam menghadapi cobaan hidup.

10 Kutipan Terbaik dari Crime and Punishment: Pelajaran Hidup dari Fyodor Dostoevsky

3.     "Kerana apabila saya bertemu dengan engkau, maka matamu yg sebagai bintang timur itu sentiasa menghilangkan susun kataku."

Kutipan ini menggambarkan betapa kuatnya pengaruh cinta terhadap seseorang, hingga mampu menghilangkan kata-kata dan membuat hati terpesona.

Halaman Selanjutnya
img_title