10 Kutipan Terbaik dari Novel "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" Karya Hamka yang Penuh Makna

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Sumber :
  • Cuplikan Layar

4.     "Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa."

Yang Benar Belum Tentu Populer, dan yang Populer Belum Tentu Benar

Hamka menyadari bahwa cinta tidak selalu indah; terkadang ia membawa perasaan cemas dan putus asa. Kutipan ini mengingatkan kita akan kompleksitas perasaan manusia.

5.     "Dia termenung mengingat untungnya, yang hanya mengecap lazat cinta laksana bayang-bayang dalam mimpi."

Mark Tuitert: “Hambatan Bukan Penghalang, Melainkan Jalan untuk Tumbuh” — Pelajaran Berharga dari Juara Dunia

Kutipan ini menggambarkan betapa cinta yang tidak terbalas dapat meninggalkan perasaan kosong dan kesepian. Hamka menyampaikan bahwa cinta yang tidak terwujud seringkali hanya menjadi kenangan yang menyakitkan.

6.     "Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani."

Epictetus: Kebaikan dan Kejahatan Hanya Ada di Dalam Kehendak

Melalui kutipan ini, Hamka mengingatkan kita bahwa nasib telah ditentukan, dan kita harus menerima serta menjalani takdir tersebut dengan ikhlas.

7.     "Pantang pisang berbuah dua kali. Pantang pemuda makan sisa."

Halaman Selanjutnya
img_title