10 Kutipan Terbaik dari Novel "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" Karya Hamka yang Penuh Makna

Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Sumber :
  • Cuplikan Layar

4.     "Kadang-kadang cinta bersifat tamak dan loba, kadang-kadang was-was dan kadang-kadang putus asa."

10 Kutipan Abadi Plato tentang Etika, Moral, dan Kebahagiaan yang Menginspirasi Dunia Modern

Hamka menyadari bahwa cinta tidak selalu indah; terkadang ia membawa perasaan cemas dan putus asa. Kutipan ini mengingatkan kita akan kompleksitas perasaan manusia.

5.     "Dia termenung mengingat untungnya, yang hanya mengecap lazat cinta laksana bayang-bayang dalam mimpi."

Mendalami Karya Sastra Indonesia: Novel Pulang Karya Leila S. Chudori dan Makna di Balik Eksil Politik

Kutipan ini menggambarkan betapa cinta yang tidak terbalas dapat meninggalkan perasaan kosong dan kesepian. Hamka menyampaikan bahwa cinta yang tidak terwujud seringkali hanya menjadi kenangan yang menyakitkan.

6.     "Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani."

Warisan Stoisisme: Filosofi Kuno yang Tetap Relevan untuk Kehidupan Modern

Melalui kutipan ini, Hamka mengingatkan kita bahwa nasib telah ditentukan, dan kita harus menerima serta menjalani takdir tersebut dengan ikhlas.

7.     "Pantang pisang berbuah dua kali. Pantang pemuda makan sisa."

Halaman Selanjutnya
img_title