Meningkatkan Kapasitas Menulis Dialog dalam Cerpen, Begini Saran Yuditeha
- tangkapan layar zoom pelatihan menulis sippublishing
Makassar, WISATA - Wahai para penulis atau yang hobi menulis khususnya menulis cerpen, tentunya kita tidak ingin kemampuan menulis kita mandeg di tempat bukan? Kita tentu ingin menulis cerpen yang semakin baik dan baik setiap harinya.
Salah satu cara meningkatkan kapasitas menulis cerpen adalah dengan mengikuti pelatihan menulis. Yuditeha adalah seorang cerpenis yang sering menjadi pemateri dalam berbagai pelatihan menulis cerpen. Cerpen-cerpennya bertebaran di koran-koran nasional Indonesia.
Selain itu beliau telah memenangkan lomba menulis sebanyak 52 kali. Beberapa buku kumpulan cerpen atas namanya juga sudah diterbitkan. Kiranya rekam jejaknya sudah cukup untuk dapat dijadikan salah satu kiblat menulis cerpen di Indonesia.
Dalam salah satu pelatihan menulis yang diampu oleh Yuditeha, yaitu pelatihan menulis cerpen yang diselenggarakan oleh Sippublishing, ada seorang penanya yang menanyakan manakah yang lebih efektif dalam penulisan cerpen apakah dialog atau narasi.
Yuditeha menjawab bahwa dialog atau narasi sama-sama penting dalam menulis cerpen, asalkan dituliskan dengan tepat.
Contoh dialog yang jelek adalah seperti ini. Istilah Yuditeha seperti cerdas cermat, ditanya sesuatu menjawab dengan jawaban pendek-pendek, seperti berikut:
Arini: “Kamu sudah makan?”