Rebutan Mayat Korban Kerusuhan di Mal Klender Tahun 1998, Sebuah Kilas Balik (2)

Rebutan Mayat Korban Kerusuhan di Mal Klender, 1998 (2)
Sumber :
  • Twitter: @creepylogy_

Tulisan ini dibagi menjadi 2 edisi karena begitu panjangnya cerita.

Jurnalis Korea Selatan Bongkar Perbedaan Suporter Indonesia di Stadion dan Media Sosial

 

(lanjutan)

IPB: Webinar Nasional "Cakrawala", Menginspirasi Lewat Kepemimpinan dan Seni Voice Over

Teman saya selamat karena dilarang masuk oleh kakaknya, untung saja dia patuh. Namun tidak dengan sang kakak. Dan ia tidak pernah melihatnya lagi sejak itu.

Saat huru-hara berlangsung, hari begitu cerah, angin berembus kuat. Orang-orang yang tadinya masih ingin ke dalam langsung tercerai berai, lalu menonton dari jauh. Itu seperti pertunjukan kremasi di tengah kota.

Mewujudkan IKN dengan Teknologi Cerdas: Solusi Inovatif untuk Kota Masa Depan

Perlu dimengerti bagaimana penataan Central Plaza sehingga begitu banyak korban terjebak. Lantai satu merupakan kios-kios, lantai 2 dan 3 departement store dan retail. Jadi, semakin ke atas ada semakin banyak barang yang nilainya lebih menjanjikan.

Dalam kesempatan selangka itu, orang-orang tidak akan pulang membawa kaos atau celana. Kalau ada disc player, televisi, spring bed mahal, jam tangan, bahkan perhiasan, kenapa harus menggondol pakaian.

Halaman Selanjutnya
img_title