HUT Jakarta: Asal Usul Nama Tempat di Jakarta "Jakarte Punye Cerite" (Bagian 2)

Gardu Kayu Manis Condet
Sumber :
  • Oleh Akhmad Fauzi, CC BY 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=54745468

Jakarta, WISATA -  Jika Anda berjalan-jalan di ibu kota nusantara, ada banyak tempat di DKI Jakarta yang memiliki sejarah nama yang menarik untuk dikulik. Ada yang berasal dari nama buah, tanaman , nama orang atau dari sebuah peristiwa yang pernah terjadi di tempat itu. Mau tahu? Yuk ikuti  bagian kedua  "Jakarte Punye Cerite" kali ini, tentang asal usul nama tempat di DKI Jakarta yang dirangkum dari beberapa sumber.

KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026: Para Pemain Timnas Senior Indonesia sudah Tiba di Bahrain

 

16. Kampung Ambon.

YOGYAKARTA: Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) Digelar di Kawasan Tugu, Senin Malam Nanti

 

Kampung Ambon terletak di Jakarta Barat. Sebutan kampung Ambon terkait dengan banyaknya makam orang-orang Ambon yang dulu mengabdi pada VOC. Waktu itu Gubernur VOC datang ke Ambon merekrut orang-orang Ambon untuk memperkuat pasukan perang VOC. Selanjutnya pasukan dari Ambon ini ditempatkan di wilayah Selatan Batavia.

RESEP: Meningkatkan Hidangan Tempe Menjadi Lebih Lezat dan Disukai dengan Orek Tempe Udang Petai

 

17. Pondok Gede.

 

Sekitar tahun 1775, lokasi ini merupakan lahan pertanian dan peternakan yang disebut Onderneming. Di sana terdapat sebuah landhuis atau rumah besar yang merupakan tempat tinggal sekaligus tempat mengurus usaha pertanian dan peternakan milik Johannes Hoojiman. Karena merupakan satu-satunya bangunan besar yang ada di lokasi itu oleh masyarakat pribumi waktu itu disebutnya Pondok Gede.

 

18. Pasar Senen.

 

Pasar Senen merupakan pasar tertua di Jakarta. Pasar ini dibangun oleh Yustinus Vinck seorang tuan tanah dan juga arsitek dari Belanda pada tanggal 30 januari 1733. Oleh orang- orang Belanda, pasar tersebut diberi nama Vinck passer atau pasar Vinck yang buka setiap hari Senin.  Orang-orang pribumi menyebutnya pasar Senen karena bukanya setiap hari Senin. Seiring jalannya waktu, pasar Senen makin ramai dikunjungi orang maka pasar Senen dibuka tidak hanya pada hari Senin, namun orang- orang tetap menyebutnya Pasar Senen hingga kini.

 

19. Kebayoran.

 

Kebayoran berasal dari "kabayuran" istilah Betawi yang mengacu pada tempat penimbunan kayu bayur (pterospermum javanicum), sejenis kayu yang banyak digunakan untuk bangunan karena kuat dan anti rayap.

 

20. Kebagusan.

 

Kebagusan, daerah di wilayah Jakarta Selatan yang menjadi tempat kediaman Megawati Soekarno Putri, mantan Presiden RI ini berasal dari nama seorang wanita cantik berasal dari  Banten, yaitu: Nyai Tubagus Latak Lanang. Daerah Kebagusan dulunya merupakan hutan jati yang rimbun, mulai dari kawasan Ragunan hingga Pejaten dan Daerah Cilandak serta Jagakarsa. Konon, kecantikan gadis keturunan kesultanan Banten ini membuat banyak pemuda yang ingin meminangnya. Agar tidak mengecewakan hati pemuda yang ingin meminangnya, akhirnya Nyai Tubagus Latak Lanang memilih bunuh diri. Makamnya dikenal hingga kini dengan sebutan makam ibu Bagus, dan tempatnya menjadi Kebagusan.

 

21. Ragunan.

 

Ragunan adalah sebuah wilayah di Jakarta selatan yang dahulu banyak ditumbuhi pohon jati dan pohon rambutan. Wilayah tersebut dulu dikuasai oleh seorang tuan tanah keturunan Belanda yang bernama Hendrik Lucaazs Cardel. Ia mendapat gelar Pangeran Wiraguna dari Sultan Haji, nama lain dari Sultan Banten Abunasar Abdul Qahar, putra dari Sultan Ageng Tirtayasa. Nama wilayahnya oleh orang- orang pribumi disebut dengan istilah Ragunan.

 

22. Pal Meriam.

 

Pal Meriam adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur yang berbatasan dengan kelurahan Paseban di sebelah utara, kelurahan Kebon Manggis di barat, kelurahan Kayu Manis di Timur dan kelurahan Pisangan Baru di Selatan. Nama Pal Meriam dikaitkan dengan peristiwa bersejarah yang terjadi sekitar tahun 1813. Pada waktu itu, pasukan artileri meriam Inggris yang akan menyerang Batavia mengambil daerah tersebut untuk meletakkan meriam-meriam yang sudah siap ditembakkan. Peristiwa tersebut sangat berkesan bagi masyarakat sekitar dan menyebut nama tempat itu dengan sebutan Paal Meriam (tempat meriam dipersiapkan).

 

23. Cawang.

 

Cawang adalah nama kawasan di Jakarta Timur yang sangat ramai. Nama Cawang diambil dari nama seorang Letnan Melayu, Encik Awang yang mengabdi pada VOC. Ia berserta anak buahnya ditugaskan untuk menjaga kawasan di seputar Kampung Melayu dan menetap di sana. Lama kelamaan tempat itu dikenal orang-orang dengan sebutan Cawang.

 

24. Condet.

 

Condet sebuah kawasan yang padat hunian di Jakarta Timur, dahulu merupakan perkebunan buah duku dan salak. Namun nama Condet dikaitkan dengan nama sebuah anak sungai Ciliwung yang melintasi kawasan tersebut, yaitu Ci Ondet. Di sekitar sungai banyak tumbuh pohon ondet atau ondeh, sejenis pohon buni yang buahnya biasa dimakan. Nama kawasan itu berkembang menjadi Condet