Dian Siswarini CEO XL Axiata Mengungkap Kekhawatiran Terhadap Starlink Elon Musk

Starlink (ilustrasi)
Sumber :
  • https://www.starlink.com/roam

Jakarta, WISATA - Dian Siswarini, CEO XL Axiata (EXCL), menyampaikan keprihatinannya terhadap masa depan industri telekomunikasi Indonesia, khususnya jika satelit orbit bumi rendah (Low Earth Orbit/LEO) milik SpaceX Elon Musk, Starlink, benar-benar beroperasi di Indonesia.

Kerja Sama Pemerintah Indonesia dan Starlink Elon Musk Untuk Akses Internet di Puskesmas

Dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Dian menyatakan kekhawatirannya terhadap potensi Starlink untuk mengambil pangsa pasar operator seluler di Indonesia dengan mudah, jika pemerintah tidak memberikan perlindungan yang cukup untuk operator seluler lokal.

"Kalau Elon Musk muncul, sudah masuk ke sini [Indonesia] dan kita tidak mendapatkan lapangan bermain yang sama. Wah, itu mungkin bisa menggusur operator seluler lokal," ujarnya dengan kekhawatiran yang tulus.

Ada Perbedaan Praktik Penguburan Neanderthal dan Homo sapiens meski Terjadi pada Masa yang Sama

Dian Siswarini berharap pemerintah dapat segera merumuskan regulasi yang melindungi operator seluler dalam negeri, sehingga industri telekomunikasi dalam negeri dapat tetap berkelanjutan dan bersaing secara adil.

Namun, berbeda dengan XL Axiata, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), justru berencana untuk membeli kapasitas dari Starlink.

Penemuan Pabrik Tar Berusia 65.000 Tahun Bukti Penguasaan Teknik yang Canggih dari Neanderthal

Sebagai pemegang Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer (NGSO) dari Kemenkominfo, Telkomsat berencana memanfaatkan Starlink untuk keperluan layanan backhaul Telkom Group.

Dalam praktiknya, satelit Starlink kemungkinan akan disewa oleh Telkomsat untuk memberikan layanan jaringan internet tertutup kepada pelanggan korporat.

Halaman Selanjutnya
img_title