Kerja Sama Pemerintah Indonesia dan Starlink Elon Musk Untuk Akses Internet di Puskesmas

Starlink (ilustrasi)
Sumber :
  • https://www.starlink.com/

Jakarta, WISATA - Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, telah mengadakan pertemuan penting dengan Elon Musk, pemilik Starlink, jaringan satelit revolusioner. Pertemuan ini merupakan upaya untuk menjajaki kemungkinan kerja sama yang bertujuan untuk menyediakan akses internet yang lebih baik di puskesmas yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia.

Masa Depan Baterai EV: Mengapa Nikel dan Lithium Jadi Emas Baru Industri Otomotif?

"Ini adalah langkah strategis kami untuk memastikan layanan kesehatan yang merata dan setara di seluruh negeri. Puskesmas, sebagai garda terdepan dalam menyediakan perawatan kesehatan, harus memiliki infrastruktur yang memadai," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Kerja sama ini bertujuan untuk membantu puskesmas di daerah 3T yang seringkali kesulitan dalam mendapatkan akses internet yang memadai. Dengan koneksi internet yang andal, puskesmas dapat meningkatkan layanan kesehatan, memungkinkan konsultasi jarak jauh, dan memperbaiki pengelolaan data medis.

Nikel dan Kobalt: Logam Kunci yang Menggerakkan Revolusi Mobil Listrik

Namun, industri telekomunikasi dalam negeri menyampaikan beberapa kekhawatiran terkait masuknya Starlink ke Indonesia. Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan bahwa industri ini memiliki tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan (sustainability).

"Ketika perusahaan asing seperti Starlink ingin beroperasi di Indonesia, kami berharap aturan yang berlaku haruslah sama bagi semua. Jika perusahaan asing tersebut diberikan perlakuan istimewa atau dikecualikan dari aturan yang berlaku, itu bisa membahayakan bisnis lokal," ujarnya.

Indonesia Serukan Tindakan Nyata Negara Maju dalam Transisi Hijau di ISF 2024

Konsep "level playing field" menjadi sangat penting dalam hal ini. Ini berarti pemerintah harus memastikan bahwa aturan yang berlaku di bidang telekomunikasi berlaku sama untuk industri lokal dan asing. Hal ini diperlukan untuk memastikan keberlanjutan bisnis dalam negeri dan mencegah ketidakseimbangan yang bisa merugikan industri lokal.

Dian Siswarini menekankan bahwa pemerintah harus berperan sebagai katalisator untuk menjaga keberlanjuatan bisnis dalam negeri. Saat ini, tantangan untuk mencapai keseimbangan dalam level bermain masih sangat besar, yang membuat keberlanjutan bisnis menjadi sulit.

Halaman Selanjutnya
img_title