Terkini! Class Action terhadap Jokowi: Gugatan Hukum atas Kasus Esemka
- https://www.presidenri.go.id/siaran-per
Solo, WISATA – Dalam beberapa waktu terakhir ini, Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menghadapi sejumlah kasus yang menarik perhatian publik. Ada dugaan ijazah palsu, gugatan hukum di PN Solo, dan beberapa kasus lainnya. Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa meskipun Jokowi telah menyelesaikan masa jabatannya, berbagai isu hukum dan politik masih terus mengiringi perjalanan kariernya.
Yang terbaru adalah gugatan hukum terkait proyek mobil Esemka, yang sebelumnya dipromosikan sebagai mobil nasional. Gugatan ini diajukan oleh Aufaa Luqmana, seorang calon pembeli mobil Esemka asal Solo, yang merasa dirugikan akibat kegagalan produksi massal kendaraan tersebut.
Mobil Esemka pertama kali diperkenalkan ke publik saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Ia mempopulerkan kendaraan ini sebagai produk buatan anak bangsa yang diharapkan menjadi mobil nasional. Namun, setelah bertahun-tahun, produksi massal Esemka tidak terealisasi, menyebabkan kekecewaan di kalangan masyarakat yang telah menaruh harapan besar pada proyek ini.
Gugatan terhadap Jokowi telah didaftarkan secara resmi di Pengadilan Negeri Surakarta dengan nomor pendaftaran PN SKT-08042025051. Selain Jokowi, gugatan juga ditujukan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan PT Solo Manufaktur Kreasi, selaku produsen mobil Esemka.
Dalam gugatan tersebut, penggugat menyatakan bahwa wanprestasi yang dilakukan oleh para tergugat telah menyebabkan kerugian finansial. Aufaa Luqmana mengklaim mengalami kerugian sebesar Rp 300 juta, yang merupakan taksiran harga dua unit mobil pick-up Esemka.
Tim hukum Presiden Jokowi telah mengetahui adanya gugatan ini, tetapi hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi. Yakup Hasibuan, salah satu anggota tim hukum, menyatakan bahwa mereka masih mempertimbangkan langkah hukum yang akan diambil dan akan menanggapi gugatan ini berdasarkan analisis kasus per kasus.
Kasus ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian besar publik merasa kecewa karena proyek Esemka yang pernah dijanjikan sebagai mobil nasional ternyata tidak berjalan sesuai harapan. Di sisi lain, ada pula yang berpendapat bahwa gugatan ini merupakan bagian dari dinamika politik menjelang pemilu mendatang.