Inilah Polutan Utama Kualitas Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

Kota Jakarta
Sumber :
  • Pexels

Malang, WISATA- Kualitas udara yang baik adalah elemen penting bagi kehidupan manusia. Udara yang bersih memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, sayangnya, polutan-polutan utama dapat merusak kualitas udara dan berdampak serius pada kesehatan manusia seperti yang sedang terjadi di wilayah Jakarta, Tangerang dan Bekasi saat ini. Berikut ini polutan utama kualitas udara, dampaknya terhadap kesehatan, ambang batas amannya, dan bagaimana kita dapat menjaga agar kualitas udara tetap baik.

KUALITAS UDARA: Depok, Jawa Barat, Peringatan Darurat Kesehatan

Polutan Utama Kualitas Udara

1.    Partikulat Udara (PM2.5 dan PM10): Partikulat udara adalah partikel-partikel kecil yang terdapat dalam udara. PM2.5 adalah partikel dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer, sementara PM10 memiliki diameter kurang dari 10 mikrometer. Partikulat ini berasal dari sumber-sumber seperti pembakaran kendaraan bermotor, industri, dan kebakaran hutan.

KUALITAS UDARA: Bekasi, Jawa Barat, 1 Oktober 2023, Peringatan Darurat Kesehatan

2.    Oksida Nitrogen (NOx): Oksida nitrogen adalah hasil dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama di kendaraan bermotor dan pembangkit listrik. NOx dapat berkontribusi pada pembentukan ozon di permukaan bumi dan berbahaya bagi kesehatan manusia.

3.    Ozon Troposferik (O3): Ozon di lapisan troposferik, berbeda dengan lapisan ozon stratosferik yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet, dapat menjadi polutan udara yang merugikan kesehatan. Ozon ini terbentuk ketika NOx dan senyawa organik teruap bereaksi di bawah sinar matahari.

KUALITAS UDARA: Tangerang Selatan, Banten, 1 Oktober 2023: Keadaan Darurat Sangat Tidak Sehat

4.    Bahan Kimia Beracun (misalnya, Benzena dan Timbal): Bahan kimia beracun ini dapat berasal dari sumber-sumber industri dan kendaraan bermotor.

Polutan utama tersebut dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia. Dampaknya termasuk:

1.    Masalah Pernapasan: Paparan terhadap partikulat udara dan ozon dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan pneumonia.

2.    Gangguan Jantung: Polutan udara dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan tekanan darah tinggi.

3.    Gangguan Neurologis: Beberapa penelitian menghubungkan paparan polutan udara dengan gangguan neurologis seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Untuk menjaga kualitas udara yang aman bagi kesehatan manusia, banyak negara telah menetapkan ambang batas polutan udara. Contohnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan ambang batas harian dan tahunan untuk PM2.5 dan PM10. Ambang batas ini berbeda-beda antar negara, tetapi tujuannya adalah untuk mengurangi risiko dampak kesehatan akibat polutan udara.

Agar kualitas udara tetap baik, diperlukan upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan industri. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah:

1.    Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan: Menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda atau transportasi umum dapat mengurangi emisi polutan udara.

2.    Beralih ke Energi Bersih: Memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin dapat mengurangi polusi dari pembangkit listrik fosil.

3.    Konservasi Energi: Hemat energi di rumah dan tempat kerja untuk mengurangi permintaan energi fosil.

4.    Pelestarian Hutan: Menghentikan deforestasi dan mendukung pelestarian hutan dapat mengurangi emisi karbon dioksida.

5.    Peraturan Lingkungan yang Ketat: Mendorong pemerintah untuk menerapkan regulasi ketat terhadap emisi industri dan kendaraan bermotor.

Polutan utama kualitas udara dapat berdampak serius pada kesehatan manusia. Untuk menjaga kualitas udara yang baik, penting bagi kita untuk memahami polutan tersebut, mengikuti ambang batas amannya, dan berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan tindakan bersama, kita dapat menjaga udara bersih untuk generasi mendatang.