Wow! AI Bisa Bedakan Bola Mata Pria dan Wanita dengan Akurasi Hampir Sempurna!

AI Bisa Bedakan Bola Mata Pria dan Wanita
Sumber :
  • Instagram Tech

Jakarta, WISATA – Dunia medis kembali dibuat tercengang oleh kecanggihan kecerdasan buatan (AI). Kali ini, AI berhasil melakukan sesuatu yang selama ini dianggap mustahil: membedakan bola mata pria dan wanita hanya dari foto retina, sebuah kemampuan yang bahkan dokter mata profesional tak pernah bisa lakukan secara akurat.

Jules Evans: “Filsafat Kuno Bukanlah Museum Ide, tetapi Alat Hidup untuk Mengarungi Tantangan Modern”

Dalam serangkaian penelitian terbaru, model deep learning berbasis convolutional neural networks (CNN) mampu mengidentifikasi jenis kelamin seseorang dari foto fundus retina dengan akurasi hingga 97–99%. Sebagai perbandingan, para dokter spesialis mata yang sudah dilatih khusus hanya mampu menebak dengan akurasi sekitar 66%—bahkan setelah mengetahui fitur-fitur yang ditemukan oleh AI!

Rahasia Retinamu Kini Terbuka

Friedrich Nietzsche dan Konsep Mengejutkan: Manusia Hanyalah Tali antara Binatang dan Manusia Unggul

Selama puluhan tahun, dunia medis menganggap tidak ada perbedaan anatomis signifikan antara retina pria dan wanita. Tapi AI membuktikan sebaliknya.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Ipek Oruç berhasil membuka sebagian dari "kotak hitam" AI ini. Timnya menemukan bahwa:

  • Retina pria cenderung memiliki pembuluh darah yang lebih banyak
  • Lingkaran di sekitar disk optik (cakram mata) pria terlihat lebih gelap
  • Terdapat perbedaan halus pada panjang dan percabangan pembuluh darah, serta area cakupan retina
Jules Evans: “Ketahanan Sejati Muncul dari Kemampuan Menerima Apa yang Tidak Dapat Diubah”

Namun yang mengejutkan, bahkan setelah para dokter mata diajarkan fitur-fitur ini, mereka masih tidak mampu menandingi kemampuan AI. Ini menunjukkan bahwa kemungkinan masih banyak perbedaan tersembunyi yang hanya bisa ditangkap oleh algoritma AI yang menganalisa miliaran variasi piksel secara simultan.

Deteksi Penyakit Lebih Cepat dan Tepat?

Temuan ini membuka pintu bagi potensi revolusioner dalam dunia kesehatan. Jika AI mampu membedakan jenis kelamin hanya dari retina, maka bukan tidak mungkin teknologi ini bisa mendeteksi tanda-tanda awal penyakit seperti diabetes, hipertensi, bahkan Alzheimer melalui foto mata—jauh sebelum gejala muncul.

“AI seperti membuka lembaran baru dalam biologi manusia yang selama ini tak terlihat,” ujar Dr. Oruç dalam wawancara bersama tim risetnya.

Misteri yang Belum Terpecahkan

Meski AI telah memberikan hasil mencengangkan, banyak mekanisme internalnya masih menjadi misteri. Para ilmuwan hanya bisa menebak-nebak apa sebenarnya yang ‘dilihat’ AI di dalam gambar retina hingga mampu mencapai tingkat akurasi sedemikian tinggi.

Itulah yang membuat penelitian ini tidak hanya hebat dari segi hasil, tapi juga memancing rasa penasaran luar biasa dari para ilmuwan dan dokter di seluruh dunia.

Apa Artinya Bagi Masa Depan?

Kemampuan AI untuk membaca "sidik jari biologis" dari mata manusia membuka peluang besar dalam:

  • Pengembangan diagnosa kesehatan berbasis retina
  • Personalisasi perawatan berdasarkan biomarker tersembunyi
  • Deteksi penyakit yang selama ini luput dari mata manusia
  • Membantu skrining massal di daerah terpencil hanya dengan kamera mata sederhana

Kecanggihan ini menunjukkan satu hal: masa depan diagnosis medis bukan hanya di tangan dokter, tapi juga di mata algoritma AI yang nyaris tanpa batas.