'Women and Ruins: Archaeology, Photography and Landscape' Pameran Foto Wanita Pelopor Zaman Keemasan Arkeologi Roma
- American Academy in Rome
- American Academy in Rome
• Kakak beradik Bulwer, Agnes (1856 – 1940) dan Dora (1864-1948) – ekspatriat Inggris yang terlibat dalam penelitian dan dokumentasi arkeologi di Mediterania, yang bekerja sama erat dengan direktur Sekolah Inggris di Roma, Thomas Ashby dan membuat foto untuk mengilustrasikan publikasi ilmiah. Tinggal di Roma hingga tahun 1912, mereka mengenal Esther Van Deman, Getrude Bell dan Maria Pasolini Ponti dan aktif dalam lingkaran intelektual arkeolog dan cendekiawan. Foto-foto mereka menunjukkan pendekatan yang sangat khas terhadap fotografi.
• Gertrude Bell (1868 – 1926) Seorang arkeolog, penjelajah dan diplomat Inggris, ia sering bepergian ke Eropa dan Timur Tengah untuk memotret situs dan monumen yang kemudian berubah bentuk atau hilang. Bell datang ke Roma pada tahun 1910, memberi kuliah dan mengunjungi situs Romawi bersama Giacomo Boni, yang memimpin penggalian Forum Romawi, dan lainnya. Ia dan Esther Van Deman bertemu dan bertukar ide tentang teknik konstruksi. Setelah perjalanannya di Italia, ia kembali ke Timur Tengah, memainkan peran penting dalam politik Timur Tengah dan membantu mendirikan Museum Irak.
• Maria Ponti Pasolini (1856 – 1938) Seorang filantropis Italia, reformis sosial, dan advokat pendidikan perempuan serta pelestarian arkeologi. Ia secara aktif berkontribusi pada perdebatan di Roma tentang urbanisme dan konservasi dengan mendokumentasikan arsitektur yang terancam punah di Roma dan pedesaan melalui foto-foto. Ponti Pasolini menyelenggarakan salon internasional tempat ia secara rutin menjamu beberapa tokoh ternama pada masa itu, seniman, arkeolog, politisi, dan ekonom.
Ilaria Puri Purini, Direktur Seni Andrew Heiskell di American Academy di Roma, membahas pentingnya pameran tersebut: “Pameran ini menyoroti lingkaran pemikir internasional di Roma awal abad ke-20, tempat para arkeolog, pelancong, dan fotografer wanita memajukan isu-isu ilmiah dan sosial. Akademi dengan bangga memajukan bidang budaya visual dengan menawarkan perspektif baru tentang fotografi dan pandangan wanita.”
Pameran ini juga menempatkan para perempuan ini dalam jaringan intelektual Roma awal abad ke-20, di mana para arkeolog, pelancong dan fotografer perempuan memainkan peran penting dalam penelitian ilmiah dan wacana sosial. Karya para perempuan ini berkontribusi dalam membentuk diskusi seputar pelestarian monumen bersejarah sekaligus memodernisasi ruang perkotaan.
Pada periode pasca-penyatuan di Italia, yang dikenal sebagai Risorgimento, Roma menjadi pusat bagi para cendekiawan, seniman, dan arkeolog yang tertarik pada sejarah kota tersebut. Pameran ini menggambarkan hubungan profesional dan pribadi mereka yang mendalam saat mereka bekerja sama untuk mengungkap sejarah kota tersebut.